Post Update :

Posting Populer

Motivasi

Hidup tanpa motivasi bagaikan berkendara tanpa arah tujuan. Untuk mendapatkan beberapa untaian kata motivasi yang inspiratif, anda bisa dapatkan disini :
-------------------------------------------------------------------------- Motivasi Islam -------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------- Motivator Indonesia -------------------------------------------------------------------------- Salam Super Mario Teguh

Tentang Hati (Part. Laki-laki)

Senin, 28 Juni 2010

Berbicara tentang hati, berarti kita berdiskusi tentang perasaan. Setiap manusia pasti memiliki hati, karenanya sudah otomatis kita semua memiliki perasaan. Namun, sampai saat ini, terkadang kita masih sulit untuk dapat memahami bagaimana hati seseorang. Bahkan dari berbagai ilmu pengetahuan yang ada, rasanya masih sulit untuk mempelajari tentang misteri sebuah hati, itu yang saya rasakan.

Hati dan kelakuan (tingkah laku) mungkin dipelajari dalam ilmu psikologi. Namun tetap saja, bukan ilmu pasti. Ya, bagaimana tidak, setiap orang memiliki karakternya masing-masing, pantas saja sulit dimengerti.

Untuk dapat mengerti, kita perlu banyak pengalaman, turut menyertakan perasaan dari setiap perbedaan, perlu banyak belajar untuk mendengar, perlu banyak waktu luang untuk orang lain, perlu menahan ketidak-nyamanan saat orang lain berkeluh, perlu banyak hal. Pantas saja untuk mengerti seseorang sangat sulit, sangat rumit.

Tentang Hati Lelaki

Banyak wanita yang bilang kalau ternyata pada umumnya lelaki itu tidak peka. Hati lelaki itu keras, terbuat dari batu, bahkan ada yang lebih parah lagi bilang, Lelaki gak punya perasaan!! Huaahhh.... Iya gitu ya??? Sebagai lelaki saya tidak terima dibilang gt (he,,). Yah memang terkadang ada beberapa kaum adam yang kurang peka perasaannya. Namun memang begitulah adanya. Mungkin kalau benar begitu adanya, ada maksud Allah memberikan dosis "syaraf kepekaan" yang tidak terlalu tinggi, karna IA menginginkan akalnya lebih berfikir jernih agar tak mudah rapuh dibawa perasaan. Dan ini, yang menyebabkan seseorang lelaki umumnya lebih tegar dibanding perempuan. Karna kaum adam dialokasikan sebagai qawwan!

Sedikit mengungkap tentang hati lelaki :
1. Lelaki paling tidak suka dibilang bodoh akalnya dibanding buruk rupanya. Karna baginya, otak yang berisi lebih mulia dari wajah yang rupawan (Karna lelaki tidak suka bersolek ^^').
2. Rasa simpati akan meluluhkan keteguhan hati seorang lelaki. Sungguh, lelaki tak butuh simpati, tapi butuh dukungan. Jadi kalau menemukan seorang lelaki lagi lesu karna masalah yang menimpanya atau karena beban hidupnya, jangan tanya apa masalahnya lalu kau tumpahkan airmata karna iba kepadanya , tapi beri dia semangat untuk menjalaninya!! (ahh, lebay banget ini mah ^^').
3. Kalau merasa laki-laki tidak peka setelah diberi beberapa perhatian, bukan berarti ia mengabaikan. Tapi terlebih sering ia mencoba untuk memikirkan. Laki-laki memang sulit untuk merasakan, tapi kalau ada sesuatu benar-benar jadi beban fikiran.

Bersambung yah,, ^_^




Topeng Belaka

Sabtu, 26 Juni 2010

Cermin yang biasa kupandangi di setiap hari
Sekali lagi menghiaskan bayangan diri
Wajah ini, mata ini, tempat segala dosa bermula
dan indahkan akhir segala cipta

Apakah diriku ini, Yang bercahaya bersinar di syurga-Mu
menatap penuh pilu
Ataukah diriku ini, kan hangus legam terbakar dalam nyala
di neraka membara

Sungguh berbeda yang nampak dan tersembunyi
hanya kepalsuan menipu, topeng belaka
Wajah ini Tubuh ini, hati yang merajai diri
t'lah bersalah tak mau melangkah

Cermin tak pernah berdusta
yang indah topeng semata
Ya Allah aku malu tlah tertipu
Ampuni hamba sebelum akhir waktu..

Kemanakah diriku ini
Berakhir di syurga atau di neraka-Mu
Aku takkan mampu
Apakah diriku inikan bercahaya,
bersinar di syurgamu, menatap penuh pilu
ataukah diriku ini,
kan hangus legam terbakar dalam nyala
di neraka membara

Selamatkan aku Ya Rabb,,,
(Cermin Tak Pernah Berdusta : EdCoustic)
Ya Allah, rasanya kita selalu hidup dalam kemunafikan. Kepalsuan yang sering kita tutup-tutupi dengan sikap santun di depan orang banyak. Sikap ramah yang sering kita umbar-umbarkan di depan orang lain. Keshalihan yang kita tunjukkan di saat kita bersamaan dengan banyak orang. Namun dibalik itu semua, disaat dalam kesendirian, masihkah kita menampakkannya? Menjaga Ibadah kita dalam kesendirian, menjaga keikhlasan kita setiap beramal. Atau hanya sebagai pemanis sikap saat kita bergaul dan bermasyarakat?

Apa yang kita katakan, sangat jauh sekali dari hal yang biasa kita lakukan. Mulut kita selalu membenarkan apa yang Allah tunjukkan. Namun hati, perbuatan, sangat jarang sekali turut membuktikannya dengan amal perbuatan. Seakan-akan kita pintar berdalih barangkali, memberikan pencerahan kepada orang lain, memberikan motivasi utuk hidupnya yanglebih baik, namun disaat yang bersamaan kita begitu rapuh. Sangaaatt jauh dari kenyataan..

Ya Allah, maafkan ketika kata tak sengaja kuucapakan setiap kali bertemu dengan manusia, hanyalah bualan semata. Bahkan terkadang, aku merangkainya begitu indah, hingga setiap orang dapat menerima setiap ucapakan yang aku katakan. Walaupun kutahu, bahwa kebenaran akan tetap benar, walalupun terucap dengan kata yang sederhana, mengalir tulus ikhlas, tanpa bumbu penyedap. Namun lagi-lagi aku merangkainya dengan indah, merajutnya dengan kata yang semu, membodohi tanpa melihat esensinya.

Sungguh, aku takut ya Rabb
Ketika lidah ini dimintai pertanggung jawaban, atas apa-apa yang pernah kuucapkan
Ketika mata ini dimintai pertanggung jawaban, atas apa-apa yang pernah kuperhatikan
Mata ini, berapa banyak hal yang haram kutatap
Lidah ini, berapa banyak kepalsuan yang terucap

Ya Rabb, sungguh aku tak mampu ketika harus menebus semuanya
Taubat-ku pun tak pernah aku penuhi sepenuhnya
Istighfar-ku, hanya sebatas bualan semata
Ibadah-ku, sungguh sangat jauh dari kesempurnaan

Berhadapan dengan-Mu pun aku malu.

Memaknai Arti Cinta

Jumat, 25 Juni 2010

“Banyak cinta yang kita buang dengan percuma. Hawa nafsu menjadi makhluk liar dan sulit dikendalikan ketika cinta sudah disalah artikan..Banyak dari kita yang begitu mudah mencinta, tanpa tahu apa makna dari cinta yang sesungguhnya...”

Sahabat, cinta ibarat tumbuhan liar, yang dapat tumbuh kapanpun dan dimanapun. Ia akan selalu tumbuh subur walaupun kau tak pernah menanamnya, ia akan berkembang walaupun kita tak pernah memupuknya. Karna Cinta adalah anugerah, Karna Cinta adalah karunia yang Allah titipkan pada setiap hati kita. Ia tak mengenal waktu, tak mengenal 'siapa yang punya lahan', tidak memandang bagaimana ia dapat tumbuh. Maka yang kau harus lakukan, bukan merawatnya. Tapi mencabutnya ketika ia menjadi penggangu di lahan kebunmu. Kebun tempat kau menanam bibit-bibit keimanan, tempat kau menumbuhkan pohon ketaqwaan. Sungguh, jika kita tak mampu mencabutnya, maka akan ada tumbuhan liar lain yang mengganggu kebunmu. Ya, kebun itu adalah hatimu...

Cinta begitu rumit, ketika kita tidak dapat memaknai-nya secara bijak. Terkadang kita mendefinisikan cinta terlalu sempit, hingga terbuai oleh wajahnya yang semu.. Terkadang kita mengejawantahkan nafsu atas nama cinta. Hingga kita beranggapan, ketika kita telah mencintai sesorang, dan orang yang kita cintai mencitai kita, sudah selayaknya ia selalu ada bersama kita. Mendayung bersama dalam sebuah pelayaran kehidupan dalam perahu rumah tangga. Hingga terkadang kita menghalalkan berbagai cara agar dapat mewujudkannya menjadi nyata. Namun tanpa sadar, selama ini kita keliru dengan perasaan cinta yang kita punya.

Tanyalah pada dirimu : Mengapa aku harus mencintainya??

Sahabat, kita sering dibodohi oleh perasaan kita sendiri. Menganggap bahwa apa yang kita rasakan haruslah kita nikmati sepenuhnya. Tanpa sadar, kita menikmati racun yang kita anggap madu. Perasan cinta memang manusiawi, namun ketika membuat kita terlena, itu tak lebih dari rayuan syetan untuk menghacurkan sisi lain dari kehidupan kita.

Syetan telah membuat kita terlena. Kita dimabukkan dengan arak berbahan cinta. Ia tahu, betapa lemahnya manusia terhadap perasaan yang dimilikinya, Cinta. Syetan tahu, bagaimana kuatnya kita untuk menggapai sepenuhnya untuk merasakan betapa nikmatnya anugerah Cinta. Namun sayang, cinta sudah disalah artikan. Cinta tak lagi menjadi obat yang dapat menyehatkan. Ia menjadi racun pada jiwa-jiwa yang rapuh. namun sayang, Cinta tak lagi menguatkan. Bahkan ia akan melemahkan sendi-sendi perasaan yang terselimuti oleh nafsu.

Jika kau benar-benar mencintainya atas nama Cinta
Maka jangan kau geser esensi cinta menjadi nafsu buas-mu
Maka jangan kau benarkan perasaan yang menghantui-mu itu
Jika yang kau maksud cinta itu suci
maka jangan pernah mengotorinya dengan sentuhan-mu
maka jangan pernah mengotorinya dengan pandangan-mu

Sahabat, jika kau mencintai seseorang yang belum pantas kau cintai
Maka jauhilah ia, karna boleh jadi cinta-mu yang semu itu
malah akan mengantarkan nya ke azab neraka
menjauhkannya dari cinta yang ia harapkan sesungguhnya, dari Tuhannya.

Sungguh, kau tahu, bahwa yang pantas ia cintai hanyalah Tuhannya
cintamu hanya akan jadi pengganggu
saat ia ingin melabuhkan sepenuh Cintanya untuk Sang Pencipta

Sahabat, jika kau benar-benar mencintai ia
maka buatlah ia lebih mencintai Penciptanya
Bukan mencintaimu, ataupun hartamu

Sahabat, jika kau yakin jodoh itu ada
Maka Yakinlah Allah telah menyiapkannya untukmu
Maka jangan pernah kau takut, kau tak akan mendapatkannya
Maka jangan pernah takut, kau tak ada dapat hidup bersamanya
Jika ia jodohmu, maka Allah akan mempertemukanmu di dunia-Nya
Jika tak sempat di dunia,
Maka Allah akan mempertemukan bidadari untuk-mu di Syurga-Nya

Sahabat, jika kau percaya
Cinta itu anugerah yang suci,
maka jangan pernah kau lumuri ia dengan nafsu-mu
Hingga kau merasa nyaman ketika dekat bersamanya
Padahal ia belum halal bagimu
Hingga kau merasa tentram ketika dekat disampingnya
Padahal ia bukan siapa-siapa bagimu
Sungguh, Jika cintamu seperti itu
Cinta itu sungguh keliru

Sahabat, Jika kau yakin Cinta-lah yang menguatkanmu
Biarkan ia tumbuh subuh di hatimu
Agar keimananmu berkembang semerbak bunga
Bukan cinta yang mematikan hatimu
Bukan cinta yang membunuh nuranimu
Bukan cinta yang menipumu
Bukan cinta yang mewarnai dengan sejuta wajahnya yang semu
Melupakanmu dari hakikat diciptakannya dirimu

biarkan ia berkembang
biarkan ia tumbuh subur
biarkan ia menjadi bunga
yang mewangi
yang menghiasi hidupmu

Biarkan ia ada bukan semata untuk-mu
Namun biarkan ia ada bersamamu
untuk bersama menggapai Anugrah Cinta-Nya bersamamu...


~Cinta dengan sekelumit kerumitannya~
Biarkan ia berkembang, melayang, dan meninggalkanmu
di saat kau tak mampu mewadahkannya dengan baik.
(Afief Alkhawarizm)







Inspiring Event : SFT

Akhir-akhir ini saya jadi sering termenung, sekaligus mengingat setiap jengkal perjalanan hidup yang telah terlewati.Teringat ketika mengikuti sebuah event Pelatihan "School For Trainer (SFT)" yang diadakan teman-teman kaderisasi BEM Kema FMIPA Unpad.

Bagi saya, event yang satu ini sungguh luar biasa. Karna saya merasakan dorongan yang begitu kuat untuk mewujudkan salah satu cita-cita saya yang terpendam. Ya, menjadi salah seorang motivator adalah cita-cita saya sejak SMP dahulu. Pertama kali yang terfikir saat itu, alangkah senangnya ketika kita dapat berbagi ilmu dan menjadi orang yang dapat menginspirasi orang lain untuk berubah. Mendorong orang lain untuk kembali membangun semangatnya. Bagaimana tidak, sepertinya pemuda saat ini banyak yang kehilangan mimpinya, lemah dalam memotivasi hidupnya. Dilihat dari banyaknya pengangguran yang merajalela, banyak pengamen, pengemis jalanan, remaja putus sekolah, dan banyak masyarakat bertahan pada kehidupan yang seadanya. Kalau dilihat dari realita, SDM di indonesia yang berkualitas sangat minim dan kurang memadai. Lalu, bagaimana negri ini diwariskan untuk hari nanti, jika pada saat mudanya kita tak cukup berprestasi untuk mengurusi diri mereka sendiri?

Ya, mungkin itu mimpi di masa lalu, dan saya harus berjuang mewujudkannya untuk masa depan! Seakan gelora terus membara, dan semangat kian mengalir hangat...

Di akhir acara, jadi teringat ketika harus mengantar pemateri pulang ke rumahnya. Ada sebuah hal yang terus mengalihkan perhatian saya. Saat itu saya merasa bingung untuk membangun komunikasi selama perjalanan. Karna rasanya cukup membosankan jika berkendaraan dalam diam. Pemateri yang saat pelatihan begitu bersahabat dan bersemangat, terlihat begitu lesu kelelahan. Ya, mungkin beliau terlalu memporsir waktu dan tenaganya dalam banyak training terkemuka, begitu fikir singkat saya. Hingga saat saya melaju dengan motor saat itu, hanya beberapa dialog singkat saja yang sempat terucap. Ternyata, seorang trainer motivasi pun dapat merasa lelah. Hal yang wajar saja, dan begitulah manusia.

Seorang trainer adalah orang yang dapat memanipulasi wajahnya saat di depan panggung. Ia dituntut untuk merubah wajah dari segala kelelahan, kelesuan, atau bahkan dituntut untuk melupakan segala masalah yang sedang dihimpitnya. Wajah optimis harus selalu ia hiasi, walaupun saat itu ia sedang dirundung ujian yang tak terperi. Tapi inilah yang membuat saya takjub. Ternyata dengan berbagi, kita dapat menjadi seorang yang begitu kuat walau pada dasarnya kita sedang melemah. Dengan berkumpul dengan banyak orang, ada energi luar biasa yang bisa membangkitkan semangat kita. Sungguh, berbagi itu luar biasa!!!

Cukup terasa manfaatnya saat bersama. Seringkali saat sakit menghimpit, saya menyengajakan menyibukkan diri dalam organisasi. Dan sungguh luar biasa, dalam beberapa agenda yang padat seringkali rasa sakit itu tak terasa dan terlupakan. Walau gerak sana gerak sini, rasanya seperti orang yang sehat saja. Dan anehnya, setelah pulang dan beristirahat, embali lagi rasa sakit itu merajalela. Entah mengapa, tapi begitulah adanya...

Lalu teringat, sewaktu mengejar waktu untuk tampil di tes ujian dalam training itu. Ketika setiap peserta diwajibkan untuk tampil menjadi pemateri layaknya sorang trainer, dan ini akan dijadikan salah satu syarat kelulusan pada training ini. Kami hanya diberi waktu yang singkat untuk menyiapkan segalanya. Cukup merepotkan. Apalagi dalam jeda itu, saya masih mengantar pemateri pulang ke rumahnya. Beginilah nasib kalau merangkap status peserta skaligus 'panitia'.. Hufhhh...

Dalam guyuran hujan di perjalanan, mencoba menguak inspirasi dalam otak. Bingung mau menyampaikan materi apa dalam tes nanti. Organisasi? atau motivasi??? Sepertinya materi tentang motivasi lebih menarik dibahas saat ini..

Yap, akhirnya ada judul materi yang menyeruak dalam benak. Judulnya : Membangun kekuatan dalam keterbatasan. Ya, lagi-lagi terinspirasi dari materi pagi tadi, yang mengisahkan tentang seorang pemuda yang lumpuh kakinya dan cacat tangannya. Lalu ia berusaha mengubah nasib, berjuang melawan realita, dan akhirnya ia berhasil melewati masa-masa sulit dalam hidupnya dengan kemandirian. Bahkan ia menjadi salah seorang luar biasa melawan keterbatasannya. Bahkan menjadi seseorang yang tidak saya dapat bayangkan : menjadi trainer motivasi!! Luar biasa!!

Sepertinya hari itu penuh dengan motivasi. Walau lagi gak punya uang, walau harus hujan-hujanan, walau harus pulang malam, walau harus kecapean. Rasanya manfaatnya lebih banyak dari deritanya (duhh lebay banget kayaknya ya ^_^). Mudah-mudahan hari itu menjadi pijakan untuk masa depan, mencoba lagi hal baru, kemudian menjadi bekal untuk senantiasa memaksimalkan potensi yang ada. Namun,....

Hahh,, lagi-lagi ada mimpi yang terus menjadi misteri. Semakin banyak pilihan untuk masa depan. Menjadi trainer motivasi? Mampukah? Hanya do'a yang mengalun syahdu, dalam sujud panjang walau seringkali tak khusyuk. Rabb, temukan aku pada jalan yang terbaik untukku, demi masa depanku...

Catatan yang telah lama tersimpan dan belum sempat terselesaikan.
Akhirnya menemukan inspirasi untuk mengakhirinya..

Jatinangor, 21 November 2010, 20.20

Sepenggal Kisah Perjuangan

Kamis, 24 Juni 2010

Langit masih mengharu biru, bumi jatinangor yang panas berhasil memuat kulitku bertambah kelam. Rintikan hujan di sore itu terus membasahi, melebur dengan debu. Teringat kisah 2 tahun lalu, Saat pertama kali menginjakkan di tempat ini. Saya tidak pernah membayangkan bagaimana harus merajut hidup menjadi anak kos-kosan. Memang bukan suatu hal baru ketika harus hidup terpisah jauh dari orangtua. Sudah 6 tahun saya ditempa mandiri, hidup dengan tangan sendiri, berfikir mandiri, walaupun uang saku masih bergantung pada kiriman orang tua. Akhh,, rasanya rindu juga ketika harus terpisah lagi, namun sepertinya saya masih menikmati dengan hidup dalam 'pengembaraan'. Semakin jauh semakin menambah kerinduan, dan semakin saya mencintai Orang yang patut saya cintai, Ibu dan Ayah.

Masa Kecil yang Imut Amit-amit
Jadi teringat masa muda dulu, ketika harus menempa ilmu di salah satu pondok pesantren di Kawasan pegunungan, Cipanas-Puncak. Teringat ketika saat pertama kali datang dan berhasil melamar pondok yang satu ini. Teringat hari pertama, ketika harus memakan masakan sop ayam dengan bumbu khusus, sebuah kecoa!!.. Ughh,, mengingatnya sungguh menjijikkan. Tapi karena sangat lapar, ya terpaksa harus membuang kecoa yang terdampar di tengah kerumunan nasi dan sayuran, dan kembali MAKAN..!! Hoeekksss..

Teringat ketika bertemu teman-teman spesial dengan segala keluguannya saat itu : Miqdad, Wanchu, Deni, Arby, Arif, dengan kakak kamar Ka Firlian. Ingin rasanya mengenang bersama masa-masa kecil dulu, ketika untuk BAB (*sensor) pun harus mengantri lama, mengambil air dari kamar mandi ke WC, membawa beberapa ember, dan meminta tolong kepada temen sekamar kalau udah kebelet!! ^^'


Lagi-lagi teringat, saat ikut tampil di acara perpisahan kelas tiga. Menjadi salah satu artis dalam drama "The Power Of Edan". Teringat ketika harus memainkan peran konyol, dan aku paling gak bisa drama!! Tapi karna dalam sebuah drama, pasti ada pemeran utama, kekonyolan tetap membuat penonton tertawa, walaupun garing sepertinya. Jadi teringat waktu pertama kali harus tampil, memberanikan diri membawakan nasyid acapela, dan ternyata MIC-nya mati!!! Bingung harus bagaimana, udah berisik, tapi suara ga bisa lebih kencang, Kemerduan itu berganti menjadi Ketak-maluan, alias malu2in.. Ahh rasanya itu pengalaman pahit saat naik panggung! Maklum kalau mau jadi artis katanya ya harus terbiasa malu dengan kondisi yang tidak mengenakkan... haahhhhhhhh......

Kuliah.....
2 tahun yang lalu, setelah bersusah payah mengikuti berbagai persiapan untuk mengikuti SNMPTN, akhirnya saya ditakdirkan untuk hidup di belahan bumi yang lain. Hidup di Universitas yang saya tidak begitu banggakan, karna saya kurang tau trade record unpad saat itu, dengan memilih jurusan dengan background pendidikan yg cukup sulit, FISIKA. Ya kuliah kan buat menuntut ilmu, maka pilihan saya berpacu pada ilmu yang tidak saya kuasai, kalau sudah bisa buat apa belajar lagi, begitu fikiran sederhana saya saat itu. Dengan entengnya, saya merasa PD dengan jurusan yang saya taksir, entah yakin berhasil atau tidak.

OSPEK Mode On..
Masa-masa OSPEK begitu melelahkan. Pertama lelah karna membuat persiapannya, dari mulai alas duduk, nametag, buku OSPEK, dll. Kedua karna lelah memikirkan, buat apa sieh bikin kayak ginian?? Ga penting banget ya?.. Yah tapi begitulah dunia, siapa yang hidup lebih dahulu, ia lebih berkuasa. Berkuasa iseng, berkuasa untuk jahil, dan berkuasa untuk menentukan jalan hidup kita!! (Gak banget deh).


Dengan dalih mencari usul kongkrit, kami terpaksa untuk berpush-up ria, esensinya : ya sekalian olahraga. Kalau gak mau di push up ya silakan ajukan solusi yang lebih kongkrit, kalau ga bisa? Ya push up lagi!! Begitlah pola pendidikan yang kurang saja setuju saat itu. Tapi ternyata tak bisa dipungkiri, sisi kebersamaan kami terbentuk, walaupun 'dipaksa' dengan menggunakan metode yang para senior pahami.

Hingga saat pelantikan anggota muda Himpunan itu tiba, dan ternyata solusi yang lebih kongkrit di pandangan senior untuk menunjukkan kebersamaan kami adalah dengan meneriakkan : HIFI 3x!!... Huffhh...


Kalau kata kebanyakan teman dan senior mengatakan : Mabim (OSPEK) adalah masa-masa yang paling dikenang, namun sebuah hal yang tidak mau untuk diulang....

HIFI... HIFI... HIFI...
Hingga pada saatnya tiba, saya tidak pernah membayangkan harus menjadi salah satu orang terdepan dalam memajukan himpunan. Dorongan sahabat, walau dalam keterpaksaan saat itu, membuat saya harus maju menjadi kandidat, dan akhirnya terpilih. Tidak ada lagi kata keterpaksaan setelah maju, Itu adalah jalan seorang lelaki!! Hadapi saja, meski berat, meski melelahkan.. Lagi-lagi harus diuji dengan sebuah amanah.


Kini, aku hidup ditengah keluarga sederhana. Sebuah Organisasi yang tidak aku bayangkan sebelumnya. Melanjutkan perjuangan dalam lembaga kemahasiswaan. Perjuangan memang tidak akan pernah berhenti, sebelum semua kembali pada kondisi ideal. Perjuangan untuk meneriakkan semangat mahasiswa. Sudah hampir 6 bulan kini, kami dihadapkan akan realita perjuangan yang melelahkan. Perjalanan itu masih panjang kawan...


IHAMAFI
Lagi-lagi, tak pernah terfikirkan untuk menjadi pengurus organisasi skala nasional yang satu ini. Sepertinya amanah tak pernah memandang pundak yang memikulnya. Tak melihat kesanggupan siapa yang memegangnya.Terlalu mudah dialamatkan, tanpa tahu, apakah alamatnya nyasar atau nggak. Tapi mungkin ini kesempatan untuk memberikan kontribusi yang lebih untuk bangsa, mencoba untuk ikhlas, walaupun memang berat. Jogjakarta, baru pertama kalinya aku kesana, dan langsung mendapatkan hadiah, Sebuah amanah.


Huffhh,, sudah 21 tahun kini aku dunia ini. Dan rasa-rasanya, belum membuat apapun yang bisa dibanggakan saat tua kelak. Boro-boro untuk mengukir tinta emas, yang ada hanya lembaran kelabu yang senantiasa kutorehkan dari berbagai lembaran kertas putih dalam jalan kehidupan yang kujalani. Ingin rasanya menggapai semua mimpi saat ini, menggapai semua cita-cita yang kuimpikan dulu; Menjadi seorang Ilmuwan yang bisa Melukis dan Menulis, serta menjadi motivator handal.. Mimpi-mimpi itu selalu menghantui, hingga aku harus terbangun dari khayalan semu. Belum satupun mimpi yang berhasil kuraih.Prestasiku masih tanggung-tanggung, dibilang berprestasi tidak, dibilang tidak memiliki prestasi ya punya. Entah sampaikapan aku harus hidup dalam kerancuan ini. mungkin aku teralalu banyak berharap atas semua potensi yang kumiliki, tanpa memikirkan keterbatasan waktu yang kupunya. Tidak FOKUS. Saatnya intropeksi diri. Demi masa depan yang lebih baik :


~Ya Rabb, Jika aku tak mampu untuk meraih semua mimpi-ku di dunia, Ijinkanlah aku untuk menjemput mimpi-ku di Syurga-Mu~
(Afief Alkhawarizm)


Berhati-hatilah dalam Bersikap

Rabu, 23 Juni 2010

Kesulitan untuk dimaafkan membuat kita berhati-hati alam bersikap, dan jangan pernah meremehkan kesalahan yangg kita lakukan kepada manusia, sekecil apapun itu.Pepatah "Alloh SWT saja Maha Pengampun dan Pemaaf bagi setiap hamba yang mengakui kesalahan dan memohon ampun kepada-Nya" itu motivasi untuk orang yg disakiti, sepertinya tidak pantas dijadikan dalih kita ketika berbuat salah, sehingga meremehkan setiap kesalahan yg kita lakukan. Itu yg saya fahami..... (Afief Alkhawarizm)

Begitu banyak dosa yang kita lakukan mungkin karena kita terlalu sering menganggap remeh dosa-dosa kecil. Padahal yang namanya dosa adalah sebuah keburukan dan akan dimintai pertanggung jawabannya. dan Allah tidak akan pernah luput dari segala macam dosa yang kita perbuat, besar ataupun kecil dosa itu. Sungguh, tidak begitu malu-nya kah kita berhadapan dengan Allah saat bertemu dengan-Nya di akhirat kelak?? tidak mengerikannya-kah neraka di mata kita?? begitu perihnya azab, tetesan api neraka yang membara. Huffhh,, membayangkannya saja saya tidak kuat sepertinya.

Seorang ustadz yang saya lupa namanya pernah berkata : Berhati-hatilah terhadap dosa yang kita lakukan kepada sesama manusia, karna kita tidak hanya meminta ampun kepada Allah saja, tapi harus mendapatkan penerimaan maaf dari orang yang kita dzolimi. Istilahnya kalau kita dosa sama Allah, kita hanya meminta maaf kepada 1 pihak saja, yaitu Allah SWT, sedangkan ketika kita berdosa kepada sesama manusia, kita harus meminta maaf kepada 2 pihak, Allah dan manusia. Jadi, masih meremehkan dosa yang kita lakukan kepada sesama manusia??

Kita sering mendengar 'gurauan lucu', ketika seseorang ingin meminta maaf kepada orang yang disakitinya. Tidak jarang kita juga sering mengucapkan : "Maafin ya, dosa loh kalau ga mau maafin, orang Allah aja memaafkan dosa hambanya, masa kita sebagai makhluknya pelit banget ngasih maaf, maafin ya.. please!!". Sambil sedikit memaksa dan merayu sepertinya itu ucapan yang sering kita lontarkan. Bukan dengki atau apapun, ketika sering terbersit ucapan itu, saya malah berfikir : Ya, Pantas aja Allah mau memaafkan, karna Allah itu memiliki sifat Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha bijaksana. Jadi ya wajar saja kalau Allah 'bersikap' rahman seperti itu, begitu fikiran sederhana saya. Bahkan kita sering melupakan bagaimana syarat mendapatkan kata 'penerimaan maaf' dari Allah. Tidak cukup hanya sebatas ucapan penyesalan, tapi masih banyak yang harus kita lakukan, diantaranya berjanji tidak akan mengulanginya, ikhlas, istighfar, memenuhi hak, dll.

Untuk memaafkan memang suatu yang rumit. Makanya kita harus berfikir sebelum bersikap dan bertindak, kira-kira ketika kita melakukannya kita PD gak bakal dapet kata maaf dari manusia, atau Allah SWT. Kalau gak yakin bakal dimaafin, ya mending jangan coba-coba deh berbuat salah, apalagi sampai mendzolimi seseorang. Terkadang kita meremehkan saat melakukannya, dan baru merasa bersalah ketika mendapat akibatnya. Berhati-hatilah, jangan sampai kita dijerumuskan ke neraka dan ditimpa dengan azab karna kita sering meremehkannya, dan tidak sadar saat melakukannya.. Naudzubillah.


Penguasa-Penguasa IRONIS

Aku malu memiliki pemimpin di negeri ini,
Jika hanya ada Penguasa yang hanya bisa menggunakan jabatan
sebagai tameng untuk merebut kekuasaan sebanyak-banyaknya...

Memperkaya diri dengan menggunakan uang rakyat
Memperbudak dan memeras dengan kekuasaan
Menindas rakyat kecil dengan tameng peraturan dan perundang-undangan..
Allah,, sampai kapan negeri ini dapat berubah, meninggalkan goresan luka
dari bobroknya masa dan peradaban

Pernah baca sirah sahabat?? Para khalifah islam yg mengorbankan lebih dari sebagian hidupnya untuk berbagi, merelakan hartanya untuk membantu umat?? Kalau para pejabat nggak di gaji itu sangat dibawah standar para teladan kita terdahulu, Rosulullah dan sahabat. Kita baru akan mengorbankan 'waktu' saja dengan tidak menerima gaji,, dan mereka mengorbankan banyak hal.. ... Dan ternyata kita bisa melihat mereka tetap hidup dalam berkecukupan, karna pada dasarnya Allah lah yg mencukupi kehidupan mereka, harta tak akan membuat kita merasa cukup dengan kelezatan semunya.. Biarlah Allah yang mencukupi apa2 yang kurang dari diri kita.

Bukan saatnya jabatan menjadi profesi yg menggiurkan untuk diperebutkan.. Saat Rosulullah menjadi pemimpin pun dapat dilihat, tak sepeserpun harta yang ia ambil untuk mencukupi kehidupannya, bahkan sebaliknya, dengan amanah yang mulia itu Ia berkorban lebih dan banyak untuk umat... Sepertinya paradigma kepemimpinan telah berubah dari hal yg sewajarnya.... Ironis.

Kebijaksanaan dalam Memaknai Amanah

Teruntuk sahabat2ku yang tak pernah mengenal kata lelah demi memperjuangkan kebermanfaatan hidupnya. Teruslah berikan sebagian cahayamu meski dirimu kian rapuh, karna semakin lama, semakin lemah cahaya yang kau punya. Sebelum semuanya terlambat, berjuanglah untuk terus meneteskan keringat-keringat perjuangan. Ikhlaskanlah,, dan Malaikat akan selalu berdo'a atas semua pengorbanan-mu, dan Allah, akan senatiasa memberi kekuatan kepadamu..
Yakinlah, bahwa amanah yang kau emban bukan hanya kepercayaan yang manusia berikan kepadamu, tapi anugerah dan kepercayaan yang Allah titipkan padamu,Maka ketika kau merasa lelah, yakinlah Allah akan terus menjaga dan menguatkanmu...

Teruntuk sahabatku yang merasakan bagaimana sulitnya menjalankan setiap tuntutan yang ada,, Disaat tuntutan itu kau anggap bukan menjadi masalah yang harus kau penuhi,, disaat kau anggap setiap tuntutan itu tidak bermanfaat untuk dirimu,, disaat tuntunan itu membuatmu lebih lelah dan merasa membebani,, Berbahagialah ketika kau terus dituntut untuk melakukan banyak hal. Itu merupakan tanda bahwa pada dirimu terdapat banyak potensi yang dapat dijadikan sebagai sumber kebaikan.... Jangan pernah mengeluh untuk berbuat banyak dan manfaat. Karna suatu saat, akan ada kalanya kita menuai dari apa yang telah kita kerjakan... Bersabarlah...

Teruntuk sahabat2ku yang pernah merasa bekerja sendirian, dan ditinggalkan oleh teman seperjuangan,,, dan saat itu kau begitu lemah untuk melakukan segalanya,...
Bersabarlah, ada kalanya Allah mengujimu dalam kesendirian, Allah ingin melatihmu bersabar, dan IA ingin mengujimu, Apakah engkau benar-benar memiliki tekad yang kuat untuk melakukan banyak hal dalam kebaikan, walau dalam kesendirian... Maka tetaplah lakukan apa yang kau anggap patut untuk dikerjakan, karna Allah selalu melihat pengorbananmu..

Teruntuk sahabat yang merasa tidak dihargai atas kerja-kerja beratmu, Kau sudah mengeluarkan banyak tenaga dan fikiran, tapi disisi lain orang lain mengacuhkanmu, tak menghargai peluh yang kau keluarkan disaat kau telah mengorbankan segala-nya... kau korbankan waktu sibukmu,dan mengabaikan perhatianmu akan kepentingan dirimu,, Ikhlaskanlah,,, karna Allah sedang menguji ketulusan hati-mu, Menguji apakah kerja kerasmu, kau lakukan dengan segala keikhlasan, tanpa mengharapkan pujian, atau aspresiasi semu yang manusia berikan...

Teruntuk sahabat yang pernah merasa tersakiti oleh ulah sahabat yang kamu anggap begitu menjengkelkan,,,, dan saat itu hatimu terasa begitu tersakiti,, Terimalah dengan senyuman, karna sebenarnya perilaku menjengkalkan nya itu merupakan cara yang dipahaminya untuk mengakrabkan dirinya dengan-mu...Untuk saling memahami bukanlah hal yang sulit, Kita hanya butuh waktu untuk bertindak bijak dalam menjalin persahabatan.. walaupun terkadang caranya kau anggap keliru....

Teruntuk sahabat2ku, yang merasa keberadaanmu dalam menjalani amanah bukan pada posisi yang tepat, merasa kurang pantas atau kurang pengalaman dalam menjalankan amanah yang diberikan padamu.. Yakinlah, amanah tidak akan pernah jatuh pada orang yang salah,, Tidak ada ketetapan Allah yang begitu sia-sia dan meleset dengan percuma.. Yakinlah bahwa Allah ingin memberimu banyak pelajaran, Hal yang baru terkadang membuat-mu bisa lebih terbuka akan hal yang belum kau pahami sebelumnya, membuka pemikiranmu, bahwa dunia tak sesempit hal yang mampu terlihat oleh indera.. Pengalaman adalah guru yang keras, kau dipaksa menempuh ujian dahulu, baru mengetahui maknanya.. Namun aku yakin, pengalaman baru-mu akan menjadikan mu begitu kuat..

Kepada sahabat-sahabatku yang cukup sulit untuk kulihat, Takukah kau, bahwa ketidak-beradaanmu dalam setiap agenda kebaikanmu, membuat aku dan sahabat2mu kehilangan orang yang mampu menutupi segala kekurangan dan kelemahan yang ada. Aku dan sahabatmu begitu tahu akan kesibukanmu, tapi kami hanya berharap kau berikan kabar bahwa kau tidak ada saat itu,, Tahukah kau ketika kami terus menunggu dan menunggumu untuk kesekian kalinya,, Aku dan sahabatmu khawatir memikirkanmu,, Khawatir ketidakberadaanmu disini adalah ulah ku, atau kau tidak merasa nyaman dengan kondisi sekelilingmu,, dan yang kau perlu tahu, kami disini terus menantikanmu, untuk terus bersama merajut mimpi kita,, Mimpi yang dulu kita fikirkan bersama.. namun aku yakin mimpi itu sebatas angan-angan jika tanpa kehadiranmu...

Kita semua ingin memenangkan ujian ini bersama-sama, tak ada yang tertinggal langkah, atau merasa dirinya belum berguna.. Keberhasilan terlihat ketika kita mampu menguatkan setiap langkah kita secara bersama-sama. Kebersamaan banyak memberikan arti untuk semua perubahan yang kita mimpikan.... dan KAU ada disaat Allah memberikan kekurangan pada setiap kelebihan yang kau punya.. Maka jadikanlah dirimu berharga dengan menjadikanmu benang yang akan kita pintal bersama....

"Pejuang sejati tak akan pernah meninggalkan medan pertempuran,.
walaupun banyak musuh menghadang di jalan,
walaupun tak ada lagi kawan yang menemani berjuang,
walaupun raga tak kuat lagi untuk menembakan busur & panah ke jantung lawan,
walaupun tak ada lagi kesempatan yang tersisa untuk menang...,
walaupun telah banyak darah yang membanjiri raga,
walau tak ada lagi harapan untuk hidup & hanya pilihan kematian untuk-nya.
Karna bagi-nya MATI lebih mulia daripada hanya bisa lari menjadi seorang pecundang...

Sewaktu kita terlahir ke dunia, kita menangis, dan semua orang tertawa melihat bayi mungil telah lahir ke dunia.. dan ketika kita mati, mampukah kita tersenyum bangga, karena melihat orang yang kita cintai menangis pilu karena kepergian kita??? ,, manusia adalah makhluk sejarah yang akan terus hidup, walau hayat telah tiada dan pergi meninggalkan dunia. Kita akan terus hidup lewat kenangan yang terus diingat oleh orang-orang yang kita cintai. Maka buatlah orang lain mencintai kehidupan kita. Dengan anurah raga dan sisa tenaga yang tersisa, buatlah lembaran sejarah yang membuat kita tetap hidup disaat kematian kita"

Tetaplah bijaksana dalam memaknai amanahmu....
(Terinspirasi dari semua orang yang pernah kukenal saat beramanah)

Kelemahanmu adalah Bentuk Ujianmu

~Ya Allah KAU remukkan kesombonganku dengan kepayahanku~

Masalah memang membuat seseorang enggan untuk tersenyum. Kepayahan kita dalam menghadapinya membuat kita begitu lesu, tak berdaya. Sungguh, betapapun hebatnya seseorang pasti akan terasa terbebani dengan masalah yang menimpanya. Allah menguji kita sesuai dengan kelemahan yang kita punya. Jika kita lemah dalam harta, Allah akan menguji kita dengan kemiskinan. Jika kita lemah cinta, Allah akan menguji kita dengan wanita. Jika kita lemah dengan pendidikan, maka Allah akan menguji kita dengan kebodohan. Jika kita lemah dalam Akhlaq, maka Allah menguji kita dengan kehinaan.

Memaknai Arti Kebahagiaan

Terkadang hidup kita diselimuti dengan berbagai masalah, hingga semburat senyum tak lagi terlukis lama di bibir kita. Kepenatan, rutinitas, dan berbagai masalah mungkin sering jadi alasan kita untuk sulit menyunggingkan senyum manis, walau sederhana.

Pernah ada sebuah tanya yang dilontarkan akal kepada Hatinya, Logika berkata : Mengapa manusia begitu sulit sekali untuk bahagia? Hati pun menjawab : Hari ini adalah hari yang engkau cemaskan di hari kemarin. Manusia tidak bahagia karena terlalu banyak memikirkan kehidupannya di esok hari, hingga kekhawatiran menjadi sebuah kebiasaan. Oleh karena itu, manusia tidak biasa merasa bahagia.

Ternyata kebahagiaan bukan hanya sebuah anugrah yang Allah Berikan, tapi kondisi yang dapat kita ciptakan!! Jika kita ingin bahagia, maka berbuatlah sesuatu untuk mencapainya. Ada kalanya seseorang mendapatkan kebahagiaan ketika ia telah banyak memberi, maka bekerjalah untuk melakukannya. Ada orang yang merasa bahagia ketika ia tertawa bersama orang2 yang ia cintai, maka tersenyumlah dengan orang yang kita anggap istimewa. Dan Ada orang yang merasa amat bahagia ketika ia berhasil mewujudkan segala impian dan cita2nya, maka kejarlah Kebahagiaan itu!!!

Sebuah kata istimewa yang pernah saya dapatkan dari dunia maya :

"Kebahagiaan Sejati bersumber dari dalam diri dan bukan dari luar. Dimana kebahagiaan sejati tidak akan tergantung dari apa yang kita miliki dan apa yang tidak kita miliki.

Kebahagiaan sejati tidak akan tergantung dan terikat pada apapun juga, karena kebahagiaan sejati yang sebenarnya bersumber dari jati diri sendiri"

Tidak ada waktu untuk bersedih, karna kita diciptakan dengan lautan nikmat dari Sang Pengasih.
Penderitaan bukan hal yang pantas kita jadikan alasan untuk menjadi sedih, karna Allah selalu bersama kita....Tersenyumlah disaat kau benar2 merasa amat menderita, hingga disaat kebahagiaan itu tiba, ia akan terlihat begitu istimewa...

Inspiration at : Merajut mimpi..

Chatting dengan Tuhan

Selasa, 22 Juni 2010

Kamu memanggilKu ?
Memanggilmu? Tidak.. Ini siapa ya?
Ini TUHAN.Aku mendengar doamu.
Jadi Aku ingin berbincang-bincang denganmu.
Ya, saya memang sering berdoa, hanya agar saya merasa lebih baik.
Tapi sekarang saya sedang sibuk, sangat sibuk.
Sedang sibuk apa? Semut juga sibuk.
Nggak tau ya.
Yang pasti saya tidak punya waktu luang sedikitpun.
Hidup jadi seperti diburu-buru.
Setiap waktu telah menjadi waktu sibuk.
Benar sekali.
Aktivitas memberimu kesibukan.
Tapi produktivitas memberimu hasil.
Aktivitas memakan waktu, produktivitas membebaskan waktu.
Saya mengerti itu.
Tapi saya tetap tidak dapat menghindarinya.
Sebenarnya, saya tidak mengharapkan Tuhan mengajakku chatting seperti ini.
Aku ingin memecahkan masalahmu dengan waktu,dengan memberimu beberapa petunjuk.
Di era internet ini, Aku ingin menggunakan medium yang lebih nyaman untukmu daripada mimpi, misalnya.
OKE, sekarang beritahu saya, mengapa hidup jadi begitu rumit?
Berhentilah menganalisa hidup.
Jalani saja.
Analisalah yang membuatnya jadi rumit.

Kalau begitu mengapa kami manusia tidak pernah merasa senang?
Hari ini adalah hari esok yang kamu khawatirkan kemarin.
Kamu merasa khawatir karena kamu menganalisa.
Merasa khawatir menjadi kebiasaanmu.
Karena itulah kamu tidak pernah merasa senang.
Tapi bagaimana mungkin kita tidak khawatir jika ada begitu
banyak ketidakpastian.
Ketidakpastian itu tidak bisa dihindari.
Tapi kekhawatiran adalah sebuah pilihan.
Tapi, begitu banyak rasa sakit karena ketidakpastian.
Rasa sakit tidak bisa dihindari,
tetapi penderitaan adalah sebuah pilihan.
Jika penderitaan itu pilihan, mengapa orang baik selalu menderita?
Intan tidak dapat diasah tanpa gesekan.
Emas tidak dapat dimurnikan tanpa api.
Orang baik melewati rintangan, tanpa menderita.
Dengan pengalaman itu, hidup mereka menjadi lebih baik, bukan sebaliknya.
Maksudnya pengalaman pahit itu berguna?
Ya.
Dari segala sisi, pengalaman adalah guru yang keras.
Guru pengalaman memberi ujian dulu, baru pemahamannya.
Tetapi, mengapa kami harus melalui semua ujian itu?
Mengapa kami tidak dapat hidup bebas dari masalah?
Masalah adalah rintangan yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan mental.
Kekuatan dari dalam diri bisa keluar melalui perjuangan dan rintangan, bukan dari berleha-leha.
Sejujurnya, di tengah segala persoalan ini, kami tidak tahu kemana harus melangkah...
Jika kamu melihat ke luar, maka kamu tidak akan tahu kemana kamu melangkah.
Lihatlah ke dalam.
Melihat ke luar, kamu bermimpi.
Melihat ke dalam, kamu terjaga.
Mata memberimu penglihatan.
Hati memberimu arah.
Kadang-kadang ketidakberhasilan membuatku menderita.
Apa yang dapat saya lakukan?
Keberhasilan adalah ukuran yang dibuat oleh orang lain.
Kepuasan adalah ukuran yang dibuat olehmu sendiri.
Mengetahui tujuan perjalanan akan terasa lebih memuaskan daripada mengetahui bahwa kau sedang berjalan.
Bekerjalah dengan kompas, biarkan orang lain berkejaran dengan waktu.
Di dalam saat-saat sulit, bagaimana saya bisa tetap termotivasi?
Selalulah melihat sudah berapa jauh saya berjalan, daripada masih berapa jauh saya harus berjalan. Selalu hitung yang harus kau syukuri, jangan hitung apa yang tidak kau peroleh.
Apa yang menarik dari manusia?
Jika menderita, mereka bertanya "Mengapa harus aku?".
Jika mereka bahagia, tidak ada yang pernah bertanya "Mengapa harus aku?"
Kadangkala saya bertanya, siapa saya, mengapa saya di sini?
Jangan mencari siapa kamu, tapi tentukanlah ingin menjadi apa kamu.
Berhentilah mencari mengapa saya di sini.
Ciptakan tujuan itu.
Hidup bukanlah proses pencarian, tapi sebuah proses penciptaan.
Bagaimana saya bisa mendapatkan yang terbaik dalam hidup ini?
Hadapilah masa lalumu tanpa penyesalan.
Peganglah saat ini dengan keyakinan.
Siapkan masa depan tanpa rasa takut.
Pertanyaan terakhir, Tuhan.
Seringkali saya merasa doa-doaku tidak dijawab.
Tidak ada doa yang tidak dijawab.
Seringkali jawabannya adalah TIDAK.
Terima kasih Tuhan atas chatting yang indah ini.
Oke.
Teguhlah dalam iman, dan buanglah rasa takut.
Hidup adalah misteri untuk dipecahkan, bukan masalah untuk diselesaikan.
Percayalah padaKu.
Hidup itu indah jika kamu tahu cara untuk hidup.

`dari seorang Sahabat`

Tausiyah Aa Gym

Orang yang paling mulia diantara manusia adalah orang yang paling banyak mengingat mati dan paling siap menghadapinya dengan bekal amal shalih. ( KH. Abdullah Gymnastiar )

"Boleh jadi Allah mengabulkan harapan kita dengan tak memberi apa yang kita inginkan karena Dia Maha Tahu bahaya yang akan menimpa dibalik keinginan kita" (Aa Gym)

"Semakin ingin menunjukan diri kita agar diakui, dihormati, maka semakin tertekan, tegang dan melelahkan bathin, dan biasanya makin tak disukai." (Aa Gym)

"Menata Hati dengan Kelembutan Cinta. " (Aa Gym)

"Tak jujur adalah penjara, yang membuat diri dicekam takut terbongkar, mudah untuk berdusta, nikmat apapun tak akan ternikmati, maka jujur adalah hidup merdeka." (Aa Gym)

"Hati yang bersih akan peka terhadap ilmu, apapun yang dilihat, didengar, dirasakan jadi samudera ilmu yang membuatnya kian bijak, arif dan tepat dalam menyikapi hidup ini" (Aa Gym)

"Yang penting bagi pimpinan bukan memaksa anggotanya menaati kepada perintahnya, tapi membuat paham apa yang terbaik yang harus dilakukannya dengan penuh kesadaran." (Aa Gym)

"Sikap emosional merupakan ciri belum terampil mengendalikan diri. Bagaimana mungkin dapat mengendalikan orang lain dengan baik, bila diri sendiri kurang terkendali." (Aa Gym)

"Komentar spontan kita mungkin hanya satu patah kata, tapi bisa melukai hati dan menimbulkan kebencian mendalam, oleh karena itu waspadalah walau hanya sepatah kata" (Aa Gym)

"Mustahil semua orang akan menyukai kita -- walau kita berbuat baik semaksimal mungkin. Tak usah aneh dan kecewa, terus saja berbuat yang terbaik, karena itulah yang kembali kepada kita. (Aa Gym)

"Keberanian untuk mengatakan tak tahu untuk yang tak diketahuinya jauh akan lebih menenangkan dan dihormati daripada selalu ingin kelihatan serba tahu atau sok tahu" (Aa Gym)

"Melawan kemarahan dengan kemarahan lebih banyak menimbulkan masalah baru. Ketenangan, kejernihan dan sikap yang terkendali, insya Allah akan lebih menjadi solusi" (Aa Gym)

"Hati manusia berubah-ubah, sekarang marah mungkin besok lusa sudah reda bahkan mungkin lebih sayang kepada kita, oleh karena itu jangan mendendam atau benci ber-kepanjangan." (Aa Gym)

"Akan ada saat hati menjadi sedih dan gelisah. Jangan biarkan larut dan mencuri hidup kita, bangkitlah, sibuklah, bergaulah dengan orang yang manfaat dan banyaklah berzikir."(Aa Gym)

"Berani hidup harus berani menghadapi masalah, jangan takut dan jangan gentar, hadapi dengan benar dan tawakal, karena setiap masalah sudah diukur Allah sesuai kemampuan kita." (Aa Gym)

"Konflik biasanya terjadi karena saya benar dan kamu salah, berilah kesempatan hati mengatakan kita benar dan diapun boleh jadi benar, Insya Allah akan mudah cari solusi."(Aa Gym)

"Adakalanya Allah memberi dengan tak mengabulkan keinginan kita, karena hanya Dia yang tahu mudharatnya bila keinginan kita terpenuhi." (Aa Gym)

"Bila kita dongkol dan tak menyukai pemarah, maka berjuanglah sekuat tenaga untuk tak jadi pemarah, karena bila sama-sama pemarah maka kita sama-sama tak disukai." (Aa Gym)

"Dimana ada keinginan disana ada jalan, dimana tekad kian membaja rintangan tak akan jadi penghalang, kesuksesan kian menjelang." (Aa Gym)

"Kita tak memiliki apapun dan tak dimiliki siapapun selain milik Allah. Hidup di dunia hanyalah mampir sejenak, mencari bekal untuk pulang dan menanti saat maut menjemput." (Aa Gym)

"Kunci sukses adalah kegigihan untuk memperbaiki diri, dan kesungguhan untuk mempersembahkan yang terbaik dari hidup ini." (Aa Gym)

"Kebiasaan melemparkan kesalahan dan tanggungjawab kepada orang lain, selain akan menambah masalah, juga akan menjatuhkan kredibilitas, dan menghilangkan kepercayaan." (Aa Gym)

"Orang yang sedikit pengetahuan, wawasan dan pengalaman, seperti yang terbelenggu dan dipenjara oleh keterbatasannya, hidup tak akan leluasa dan sulit untuk berbahagia." (Aa Gym)

"Hidup jauh lebih indah, aman dan menyenangkan bila saling menyayangi, namun kasih sayang tak akan datang dengan diminta, kasih sayang akan datang bila kita yang memberi."(Aa Gym)

"Alangkah nikmatnya jadi pemaaf, batin tenang dan lapang, urusan menjadi mudah dan tuntas, hidup bahagia dan mulia serta dicintai dan dihormati orang." (Aa Gym)

"Siapapun yang merindukan sukses, maka harus bertanya pada dirinya seberapa jauh dan sungguh-sungguh untuk berjuang, karena tiada kesuksesan tanpa perjuangan."(Aa Gym)

"Barangsiapa yang selalu siap dan melatih diri untuk menghadapi situasi sulit, maka dia akan menghadapi kesulitan dengan tenang dan mudah." (Aa Gym)

"Kritik yang didasari kedengkian akan cenderung menyakiti, menghina, mencaci, dan hasilnya bukan perubahan melainkan kebencian dan permusuhan."(Aa Gym)

"Jadikanlah kebahagiaan teman kita menjadi kebahagiaan kita. Ikutlah merasa bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepadanya, niscaya hidup ini lebih indah dan mulia." (Aa Gym)

"Air yang lembut bisa mempersatukan bahan besi, semen, kerikil, pasir sehingga menjadi beton yang kokoh. Memang kelembutan hatilah yang akan bisa mempersatukan." (Aa Gym)

"Hanya orang yang tahu batas, dan disiplin dengan bataslah yang menikmati hidup, karena orang yang tak tahu batas dan berlebihan akan menimbulkan masalah." (Aa Gym)

"Pemimpin yang bijak, tak perlu kelihatan serba ahli menyelesaikan masalah, tapi justru memberi peluang anggotanya untuk kian terampil dan percaya diri dalam mengatasai masalah." (Aa Gym)

"Jangan takut menjadi tua, karena pasti menua. Tapi takutlah tak menjadi dewasa, karena kedewasaan sikaplah yang menjadi jalan kebahagiaan dan kemuliaan." (Aa Gym)

"Kekuatan seorang pemimpin sejati adalah kemampuan mengendalikan diri. Bagaimana mungkin memimpin orang lain dengan baik, bila memimpin diri tak sanggup." (Aa Gym)

"Ingatlah seseorang akan bersegera, memprioritaskan dan bersungguh-sungguh terhadap hal yang dianggapnya penting dan menguntungkan bagi dirinya, tapi tak melakukan untuk yang sebaliknya." (Aa Gym)

"Tak perlu menjawab penghinaan dengan penghinaan lagi, cukup jawablah dengan evaluasi diri, gigih memperbaiki diri, dan beri bukti yang tak terpungkiri." (Aa Gym)

"Jangan remehkan kesalahan sekecil apapun, karena boleh jadi yang kecil itulah yang menjadi awal malapetaka. Ketahuilah, kesalahan besar diawali terbiasa meremehkan kesalahan kecil." (Aa Gym)

"Hentikanlah kebiasaan memotong pembicaraan orang, apalagi dengan memberi komentar yang tak enak, selain membuat suasana menjadi tegang, jadi menyakitkan dan menimbulkan permusuhan." (Aa Gym)

"Hati-hati bila bergurau, bila berlebihan pasti akan menjadi masalah. Selain turunnya wibawa juga akan cenderung mudah berbohong dan menyakiti orang lain." (Aa Gym)

Tiga Belas Penawar Racun Kemaksiatan

Berikut ini ada beberapa terapi mujarab untuk menawar racun kemaksiatan.

1. Anggaplah besar dosamu
Abdullah bin Mas'ud radhiallahu anhu berkata, ''Orang beriman melihat dosa-dosanya seolah-olah ia duduk di bawah gunung, ia takut gunung tersebut menimpanya. Sementara orang yang fajir (suka berbuat dosa) dosanya seperti lalat yang lewat di atas hidungnya.''

2. Janganlah meremehkan dosa
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Janganlah kamu meremehkan dosa, seperti kaum yang singgah di perut lembah. Lalu seseorang datang membawa ranting dan seorang lainnya lagi datang membawa ranting sehingga mereka dapat menanak roti mereka. Kapan saja orang yang melakukan suatu dosa menganggap remeh suatu dosa, maka itu akan membinasakannya.'' (HR. Ahmad dengan sanad yang hasan)

3. Janganlah mujaharah (menceritakan dosa)
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Semua umatku dimaafkan kecuali mujahirun (orang yang berterus terang). Termasuk mujaharah ialah seseorang yang melakukan suatu amal (keburukan) pada malam hari kemudian pada pagi harinya ia membeberkannya, padahal Allah telah menutupinya, ia berkata, 'Wahai fulan, tadi malam aku telah melakukan demikian dan
demikian'. Pada maalm hari Tuhannya telah menutupi kesalahannya tetapi pada pagi harinya ia membuka tabir Allah yang menutupinya.'' (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Taubat nasuha yang tulus
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Allah lebih bergembira dengan taubat hamba-Nya tatkala bertaubat daripada seorang di antara kamu yang berada di atas kendaraannya di padang pasir yang tandus. Kemudian kendaraan itu hilang darinya, padahal di atas kendaraan itu terdapat makanan dan minumannya. Ia sedih kehilangan hal itu, lalu ia
menuju pohon dan tidur di bawah naungannya dalam keaadaan bersedih terhadap kendaraannya. Saat ia dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba kendaraannya muncul di dekatnya, lalu ia mengambil tali kendalinya. Kemudian ia berkata, karena sangat bergembira, 'Ya Allah Engkau adalah hambaku dan aku adalah Tuhanmu'. Ia salah ucap karena sangat bergembira''. (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Jika dosa berulang, maka ulangilah bertaubat
Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu berkata, ''Sebaik-baik kalian adalah setiap orang yang diuji (dengan dosa) lagi bertaubat.'' ditanyakan, 'Jika ia mengulangi lagi?' Ia menjawab, 'Ia beristighfar kepada Allah dan bertaubat.' Ditanyakan, 'Jika ia kembali berbuat dosa?' Ia menjawab, 'Ia beristighfar kepada Allah dan bertaubat.' Ditanyakan, 'Sampai kapan?' Dia menjawab, 'Sampai setan berputus asa.'''

6. Jauhi faktor-faktor penyebab kemaksiatan
Orang yang bertaubat harus menjauhi situasi dan kondisi yang biasa ia temui pada saat melakukan kemaksiatan serta menjauh darinya secara keseluruhan dan sibuk dengan selainnya.

7. Senantiasa beristighfar

Saat-saat beristighfar:

a. Ketika melakukan dosa

b. Setelah melakukan ketaatan

c. Dalam dzikir-dzikir rutin harian

d. Senantiasa beristighfar setiap saat

Rasulullah shalallahu alaihi wa salam beristighfar kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali (dalam hadits lain 100 kali).

8. Apakah anda berjanji kepada Allah untuk meninggalkan kemaksiatan?
Tidak ada bedanya antara orang yang berjanji kepada Allah (berupa nadzar atas tebusan dosa yang dilakukannya) dengan orang yang tidak melakukannya. Karena yang menyebabkan dirinya terjerumus ke dalam kemaksiatan tidak lain hanyalah karena panggilan syahwat (hawa nafsu)
lebih mendominasi dirinya daripada panggilan iman. Janji tersebut tidak dapat melakukan apa-apa dan tidak berguna.

9. Melakukan kebajikan setelah keburukan
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada, dan iringilah keburukan dengan kebajikan maka kebajikan itu akan menghapus keburukan tersebut, serta perlakukanlah manusia dengan akhlak yang baik.'' (HR. Ahmad dan
Tirmidzi. Tirmidzi menilai hadits ini hasan shahih)

10. Merealisasikan tauhid
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Allah 'Azza wa Jalla berfirman, 'Barangsiapa yang melakukan kebajikan, maka ia mendapatkan pahala sepuluh kebajikan dan Aku tambah dan barangsiapa yang melakukan keburukan keburukan, maka balasannya satu keburukan yang sama, atau diampuni dosanya. Barangsiapa yang mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta dan barangsiapa yang mendekat kepada-ku sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa; barangsiapa yang datang kepada-ku dengan berjalan, maka Aku datang kepadanya dengan berlari. Barangsiapa yang menemui-Ku dengan dosa sepenuh bumi tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, maka Aku menemuinya dengan maghfirah yang sama.'' (HR. Muslim dan Ahmad)

11. Jangan berpisah dengan orang-orang yang baik

a. Persahabatan dengan orang-orang baik adalah amal shalih

b. Mencintai orang-orang shalih menyebabkan sesorang bersama mereka, walaupun ia tidak mencapai kedudukan mereka dalam amal

c. Manusia itu ada 3 golongan

i. Golongan yang membawa dirinya dengan kendali takwa dan mencegahnya dari kemaksiatan. Inilah golongan terbaik.

ii. Golongan yang melakukan kemaksiatan dalam keadaan takut dan menyesal. Ia merasa dirinya berada dalam bahaya yang besar, dan ia berharapa suatu hari dapat berpisah dari kemaksiatan tersebut.

iii. Golongan yang mencari kemaksiatan, bergembira dengannya dan menyesal karena kehilangan hal itu.

d. Penyesalan dan penderitaan karena melakukan kemaksiatan hanya dapat dipetik dari persahabatan yang baik

e. Tidak ada alasan untuk berpisah dengan orang-orang yang baik

12. Jangan tinggalkan da'wah
Said bin Jubair berkata, ''Sekiranya sesorang tidak boleh menyuruh kebajikan dan mencegah dari kemungkaran sehingga tidak ada dalam dirinya sesuatu (kesalahanpun), maka tidak ada seorangpun yang menyeru kepada kebajikan dan mencegah dari kemungkaran.'' Imam malik berkomentar, ''Ia benar. Siapakah yang pada dirinya tidak ada sesuatupun (kesalahan).''

13. Jangan cela orang lain karena perbuatan dosanya
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam menceritakan kepada para shahabat bahwasanya seseorang berkata, ''Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni si fulan.'' Allah swt berkata, ''Siapakah yang bersumpah atas nama-Ku bahwa Aku tidak mengampuni si fulan? Sesungguhnya Aku telah mengampuni dosanya dan Aku telah menghapus amalmu.'' (HR. Muslim).


Disadur secara ringkas dari buku 13 Penawar Racun kemaksiatan terjemahan dari kitab Sabiilun najah min syu'mil ma'shiyyah karangan Muhammad bin Abdullah Ad-Duwaisy, terbitan Darul Haq, Jakarta

Merajut Mimpi

Senin, 21 Juni 2010

Merenungkan kehidupan berarti menemukan pertanyaan dan berupaya memberi jawaban terhadap pertanyaan yang muncul di atas nalar manusiawi. Banyak sekali pertanyaan yang perlu di jawab demi mengungkap keber-makna-an kehidupan kita. Makna adalah "makanan" dari nalar manusia.. Maka maknai kehidupan kita, agar setiap hembusnya memilki arti untuk dipahami..”

Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan lautan makna pada kita, pada kata yang tertulis tulus, tersimpan siratan hidayah, dan mungkin bagi saya adalah sebuah anugrah yang tak ternilai harganya. Banyak kejadian dan peristiwa yang seharusnya dapat kita maknai dengan bijak, karena segala sesuatu yang terjadi dan menimpa kita kita bukanlah hal yang kebetulan, berjalan apa adanya, tanpa ada yang mengatur. Kita sama-sama tahu, bahwa takdir telah Allah tuliskan dalam lauhul mahfudz. Yang menjadi pertanyaan terbesar bagi kita adalah, Ketika semua telah Allah rencanakan begitu dahsyat, apakah semua perencanaan itu hanyalah kehendak-Nya semata?, atau ada hikmah dan pelajaran yang dapat kita petik dari setiap kejadian yang kita alami?? Seorang sutradara pastilah menyiapkan skenario dengan cermat agar cerita yang ia buat begitu mengesankan, membuat penonton merasa berdecak kagum, terharu, dan sebagainya. Pun ketika Allah menciptakan kita dengan segala kejadian dan takdir yang menjadi cerita hidup kita. Ketika ada orang yang bilang, dunia ini hanya panggung sandiwara, ya memang begitulah kita. Tugas kita hanya memainkan peran yang Allah berikan. Namun disisi lain kita telah diberikan pilihan, peran apa yang akan kita ambil. Dan pastinya setiap peran akan menjalankan cerita dengan kondisi yang berbeda-beda. Kita tinggal memilih, akhir apa yang kita inginkan. Cukup sederhana, namun begitu rumit ketika kita telah bersandiwara di panggung kehidupan.....

Today's Complicated!

Hari ini memang banyak yang memberiku semangat. Ketika beberapa orang sahabat menanyakan kabar atas kelakuanku hari ini yang menurut mereka tidak seperti biasa. Senang rasanya diperhatikan, saat mendengar apa yg mereka pertanyakan, Ada Apa? Lagi ada masalah ya? Kenapa?... Mereka seperti ditunjuk secara langsung dan mendadak oleh Tuhan untuk menjadi saudara2ku... Bahagianya jika kita dapat saling mengerti dan memahami atas permasalahan yang menimpa saudara2 kita. Tapi tidak semua masalah perlu untuk diperbincangkan bukan? Karna Masalah harus diselesaikan, dan tidak semua masalah dapat selesai dengan curhatan. Sungguh, aku ingin semua mendengar apa yang menjadi keluh kesahku, namun aku yakin, tak akan ada jalan dari kebuntuanku ini. Aku ingin curhat Allah!!

Ya Allah, sepertinya aku belum begitu baik,
dan kau embankan pada pundakku berbagai amanah
di tengah kelakuan burukku.
Aku tahu, kau ingin menempaku dengan ujian yang keras
yang membuatku tegar dengan cobaan yang kau berikan
kau ingin membuatku bijak, dan memahami
dari semua masalah yang menimpaku saat ini

Agar aku teralihkan dari kecenderungan berbuat dosa.

Ya Allah, di balik kemunafikan yang menghantui,
Izinkan agar kebaikan yang aku bawa itu adalah baik
walau darah ini masih berlumur nista.
Sejujurnya, aku ragu untuk menyampaikannya,,
Namun aku yakin, kebaikan hanyalah datang dari-Mu
Bukan dari lisanku, ataupun pemikiranku..

Sungguh, jika aku harus memilih,
Biarkanlah aku lari dari semua ini
meninggalkan jejak2 yang sudah aku tapaki
Namun aku tak sanggup
dan berhenti mengeluh untuk bangkit

Sungguh, aku malu,,
Disaat semua orang mampu bertahan atas segala kekurangan dan ujian
Disisi lain aku yg memiliki segalanya bahkan melemah
Di balik penderitaan, kelaparan, kekurangan harta, pula sanak saudara..
Aku terkadang bangga kepada mereka semua
Yang mencari kebahagiaan bukan dari apa yang mereka punya
Tapi dari apa yang tidak mereka punya

Sungguh aku malu Ya Allah
Pada diriku saat ini.........

Berdakwah dengan hikmah.....

Minggu, 20 Juni 2010

“ Serulah (manusia) kepada jalan Rabb-mu dengan Hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Rabb-mu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl:125)

Seorang da’i yang telah bertahun-tahun berguru agama di Timur Tengah, akhirnya pulang ke kampung halamannya. Dari penampilan da'i tersebut, nampaknya matang benar ilmu agama yang telah dimilikinya. Di kampung halamannya iapun langsung buka pesantren. Muridnyapun lumayan banyak. Masyarakatpun menaruh harapan pada sang da'i tersebut.Tapi apa yang terjadi, lama-kelamaan masyarakat makin menjauh dari da'i tersebut. Padahal ajaran yang disampaikan oleh sang da'i sangat bagus. Semua bersumber dari Al-qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Hampir tak ada yang melenceng. “Kami tidak mau melenceng dari Al-qur'an dan Sunnah Rasul walau se-inchi pun,” ucapnya kepada penulis di suatu ketika.Lalu kenapa masyarakat semakin menjauhi bahkan mulai memusuhinya? Apakah karena masyarakat setempat anti terhadap Quran dan Sunnah? Tidak! Atau karena ada dendam pribadi kepada sang da'i? Tidak juga. Selidik punya selidik, ternyata menjauhnya masyarakat kepada da'inya itu dikarenakan cara berdakwah sang da'i yang menumbuhkan rasa antipati masyarakat. Sang da'i, begitu pulang kampung dan melihat prilaku beribadah warga yang dinilainya tidak sesuai ajaran Islam yang sebenarnya, kontan saja tanpa tedeng aling-aling menyalahkan warga.

Ritual-ritual keagaamaan yang telah berlangsung puluhan bahkan ratusan tahun dan dinilainya tak pernah dicontohkan oleh Nabi, kontan “disikatnya”. Zikir-zikir kematian, cara menguburkan jenazah, maulud nabi, dan sejumlah kegiatan lainnya yang kerap dilakukan warga, langsung dikata-katai bid'ah. Semua yang bid'ah adalah sesat, dan yang sesat tempatnya di neraka. Secara tak langsung sang da'i berucap, bahwa pelaku bid'ah bakal nyungsep ke neraka.Tidak sampai di situ, sejumlah tuan guru yang jadi panutan warga, yang telah berjasa puluhan tahun mengajarkan Islam kepada warga, turut pula dikata-katai sebagai ahli bid'ah dan sesat. Secara tak langsung sang da'i memastikan bahwa sejumlah tuan guru tersebut bakal dapat kavlingan di neraka. Tak tanggung-tanggung, media yang digunakan untuk mengeluarkan pernyataan-pernyataan pedas ini adalah forum khutbah Jumat dan melalui pengajian dengan loudspeaker. Tidak hanya dengan kata-kata tapi juga dengan perbuatan. Sang da'i beserta sejumlah muridnya kerap secara demonstratif menunjukkan keberbedaannya dengan masyarakat banyak dalam sejumlah tata cara ibadah. Masyarakatpun jadi tegang, pro-kontra. Sebagian kecil mendukung sang da'i, sebagian besar lainnya mulai geram.Meski tahu dirinya dibenci warga, sang da'i rupanya tak gentar.

“Setiap perjuangan ada resikonya termasuk dibenci. Nabipun dulunya demikian,” ucapnya kepada penulis. Dan memang dari hari kehari, terus saja sang da'i melakukan dakwah “hantam kromo”. Semua yang dianggapnya bid'ah dihantam dengan kata-kata. Nampaknya keinginan sang da'i adalah ingin cepat bisa merubah prilaku ibadah warga agar kembali kepada ajaran Islam yang menurutnya murni. Memang, niat sang da'i sungguh mulia. Tapi sayang, karena dakwahnya dilakukan dengan cara hantam kromo, maka wargapun menyambut dakwah sang da'i dengan cara hantam kromo pula. Rumah beserta pesantren sang da'i diobrak-abrik warga, dan sang da'i diusir dari kampungnya. Sang da'i beserta muridnyapun akhirnya mengungsi. Dakwahnya terhenti di tengah jalan, nyaris tanpa hasil. Seperti kata orang bijak: Air jadi keruh, teratai rusak, ikanpun lari.

Dalam berdakwah tidak cukup hanya bermodal hafalan ayat dan hadis, tapi juga harus ditunjang dengan ilmu metodologi dakwah. Sebelum melaksanakan tugas dakwah, ada baiknya mempelajari dulu kondisi masyarakat yang akan didakwahi, baik karakter, pemahaman, sosial psikologis, ekonomi, kesiapan menerima hal yang dianggap “baru” dan lain sebagainya. Dengan bekal itu seorang da'i bisa memilih metode, kata-kata, dan prilaku yang pas dengan masyarakat yang akan didakwahi. Dengan demikian obyek yang akan didakwahi bisa menerimanya tanpa harus menciptakan “ketegangan” terlebih dahulu. Lain daerah lain pula metode yang bisa diterapkan. Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain pula ikannya, begitu kata pepatah.

Hal ini sesuai dengan perintah Allah pada ayat di awal tulisan ini. Coba perhatikan dengan seksama ayat di atas, mengapa Alloh mengedepankan kata “hikmah”, setelah itu baru disebutkan tentang “pelajaran yang baik”. Kenapa tidak langsung saja Allah menyuruh kita berdakwah dengan pelajaran yang baik? Makna kata “hikmah” pada ayat tersebut kira-kira maksudnya adalah bagaimana cara agar kita berdakwah sesuai dengan kondisi, tingkat pemahaman, ketaatan, maupun sosial psikologis masyarakat yang kita dakwahi. Bagaimana berdakwah agar masyarakat yang kita dakwahi tidak tersinggung, pecah, tegang, “konslet” bahkan lari sebelum didakwahi. Dengan kata lain para da’i diminta untuk terlebih dahulu bisa menarik simpati obyek yang akan kita dakwahi. Atau istilah kerennya
pe-de-ka-te. Bila simpati masyarakat telah kita dapati, maka dengan sendirinya masyarakat akan mudah mengikuti ajakan kita. Apabila orang sudah suka dan senang kepada kita, maka jangankan kata-kata yang kita ucapkan benar, walau kata-kata kita salah sekalipun, tetap akan dibenarkan.

Contoh lain dapat kita lihat dari sebuah kisah teladan yang patut dijadikan pijakan. Ketika kita sebagai pemegang amanah dakwah hendak menjadikan waktu kita berarti dalam rangka menyebarluaskan ajaran islam agar dapat dikecap oleh semua kalangan, baik muda maupun tua, baik kaum intelektual, maupun kaum marginal.. Kisah seorang nabi yang sangat bijaksana dalam menyampaikan risalah ke-nabiannya, Ibrahim Alaihissalam..

Perhatikanlah, bagaimana Allah SWT menguji hamba-hamba-Nya. Renungkanlah bentuk ujian tersebut. Kita sekarang berada di hadapan seorang nabi yang hatinya merupakan hati yang paling lembut dan paling penyayang di muka bumi. Hatinya penuh dengan cinta kepada Allah SWT dan cinta kepada makhluk-Nya. Nabi Ibrahim mendapatkan anak saat beliau menginjak usia senja, padahal sebelumnya beliau tidak membayangkan akan memperoleh karunia seorang anak.

Nabi Ibrahim tidur, dan dalam tidurnya beliau melihat dirinya sedang menyembelih anaknya, anak satu-satunya yang dicintainya. Timbullah pergolakan besar dalam dirinya. Sungguh salah kalau ada orang mengira bahwa tidak ada pergolakan dalam dirinya. Nabi Ibrahim benar-benar diuji dengan ujian yang berat. Ujian yang langsung berhubungan dengan emosi kebapakan yang penuh dengan cinta dan kasih sayang. Nabi Ibrahim berpikir dan merenung. Kemudian datanglah jawaban bahwa Allah SWT melihatkan kepadanya bahwa mimpi para nabi adalah mimpi kebenaran. Dalam mimpinya, Nabi Ibrahim melihat bahwa ia menyembelih anak satu-satunya. Ini adalah wahyu dari Allah SWT dan perintah dari-Nya untuk menyembelih anaknya yang dicintainya.

Sebagai pecinta sejati, Nabi Ibrahim tidak merasakan kegelisahan dari hal tersebut. Ia tidak "menggugat" perintah Allah SWT itu. Nabi Ibrahim adalah penghulu para pecinta. Nabi Ibrahim berpikir tentang apa yang dikatakan kepada anaknya ketika ia menidurkannya di atas tanah untuk kemudian menyembelihnya. Lebih baik baginya untuk memberitahu anaknya dan hal itu lebih menenangkan hatinya daripada memaksanya untuk menyembelih. Akhirnya, Nabi Ibrahim pergi untuk menemui anaknya. "Ibrahim berkata: 'Wahai anakku sesungguhnya aku melihat di dalam mimpi, aku menyembelihmu, maka bagaimana pendapatmu???. " (QS. ash-Shaffat: 102). Perhatikanlah bagaimana kasih sayang Nabi Ibrahim dalam menyampaikan perintah kepada anaknya. la menyerahkan urusan itu kepada anaknya; apakah anaknya akan menaati perintah tersebut. Bukankah perintah tersebut adalah perintah dari Tuhannya? Subhaanallah, seorang nabi yang sungguh bijaksana, dengan kelembutan hatinya ia membuka ruang diskusi dalam menjalankan amanah kenabiannya. Walaupun ia tau bahwa perintah Allah diatas segalanya, tak pandang bulu kepada siapa ia dialamatkan,, Nabi Ibrahim sangat yakin bahwa ketika Ismail menerima maupun menolak perintah dari Allah SWT pun, ia tetap akan melakukannya. Namun sungguh kemuliaan Ibrahim dengan hikmah dakwah yang ia ajarkan : MEMBUKA RUANG DISKUSI!!!!

Ismail menjawab sama dengan jawaban dari ayahnya itu bahwa perintah itu datangnya dari Allah SWT yang karenanya si ayah harus segera melaksanakannya: "Wahai ayahku kerjakanlah yang diperintahkan Tuhanmu. Insya Allah engkau mendapatiku sebagai orang-orang yang sabar." (QS. ash-Shaffat: 102).. Subhanaallah, keluarga yang amat bijaksana.. mampu menyampaikan dengan hikmah, dan menerima perintah Allah dengan ikhlas..

Sahabat, dakwah begitu indah, begitu manis untuk dikecap siapa saja yg menikmatinya. Namun terkadang cara-cara kita membuat amanah dakwah ini terlihat begitu pahit dan masam. Terkadang kita terlalu menganggap sepele dalam meramu-nya untuk disajikan dalam hidangan yang sederhana. Hingga banyak orang enggan untuk meneguknya... Sepertinya kita perlu banyak belajar, bagaimana menyampaikan agar mudah diterima, tanpa menggurui, tanpa menghakimi...

"Terkadang, yang sering menghalangi seseorang untuk ikut dalam agenda kebaikan bukanlah karena menolak substansi akan sebuah kebenaran, tapi melihat CARA yang kurang tepat yang kita lakukan dalam menyampaikan agenda kebaikan..."

Wallahu A'lam bishshawab....

Inspirasi : Dari berbagai sumber

Surat Cinta untuk Anak-ku

Saat kau terlahir kedunia, kau menangis dengan sendu, dan orang-orang disekitarmu tersenyum bahagia menyambut kelahiranmu ke dunia. Saat itu, air matamu menjadi tetesan yang sangat berharga di hadapan orang-orang disekitarmu. Takjub dengan proses penciptaan dengan segala keistimewaan yang telah dikaruniakan atasmu. Hari itupun menjadi hari yang begitu bersejarah, dan akan selalu kau kenang, bahkan akan selalu dikenang oleh orang-orang yang mencintaimu...

Saat itu, badanmu masih rapuh, dan kami mencium keningmu dengan perasaan yang mendalam. Kau terus menangis, mungkin karena merasa asing dengan dunia barumu kini... Saat itu, aku bisikkan alunan takbir dan adzan di telingamu. Berharap kau selalu mengingat lantunan ayat Ilahi yang syarat makna ini. Ayat yang ku harap dapat kau jadikan sumber kekuatan dalam setiap desah nafasmu kelak. Ayat yang akan selalu kau dengar, dan kau sahut untuk menjadikanmu tergerak, berwudhu dan menghadap Cinta Sejatimu. Aku berharap ayat yang kubisikkan dapat kau lantukan saat kepergianku nanti.

Hari-harimu selalu dihiasi dengan tangisan. Berharap belaian kasih sayang dari aku dan Bunda yang menyayangimu. Hingga saatnya kau terdiam kelu, saat kau tertidur pulas karena perutmu telah terisi penuh... Tangisanmu selalu menghiasi di penghujung malam, di sepertiga malam tempat diistijabahnya do'a membuat aku dan ibumu terjaga. Membuat kami terbangun dari lamunan singkat di malam itu. Kau bangunkan kami untuk membangun Cinta kepada Sang Pencipta disela kekantukan sederhana di malam itu..

Dalam setiap sembah sujud, aku selalu mendo'akan demi kebahagiaanmu nanti. Berharap kau dapat melalui dunia fana ini dengan fikiran yang jernih. Tak diperbudak dunia, apalagi diperdaya harta. Kekayaan yang aku impikan darimu adalah kekayaan akan pengetahuan dan kebesaran hatimu saat ujian terus menggelombang tak pandang bulu. Aku ingin melihatmu saat dewasa, berpijak diatas kaki sendiri, tanpa menginjak kaki orang kau sayangi.

Aku hanya berharap, saat ku tak mampu melihat kesuksesanmu di usia senja nanti, kau selalu berjuang untuk memberi manfaat untuk orang-orang kau cintai, bahkan kepada orang yang kau benci. Ada kalanya ketidaksenanganmu kepada seseorang, menjadikanmu menjauhi perilaku yang tidak semestinya kau lakukan. Do'akanlah aku di setiap malam-malammu, karna aku selalu menantikan launan do'a yang mengalun merdu dari bibir2 mu yang selalu basah dengan dzikir. aku akan selalu membanggakanmu dengan pretasi-prestasi gemilangmu. Aku hanya berharap kau tak menyia-nyiakan hidupmu dengan Cinta yang Semu dan membutakanmu. Aku selalu yakin, tautan hati kita selalu berada dalam ridha-Nya. Anakku, tak lama aku dapat mendewasakanmu dari jiwa kekanak-kanakanmu, tapi biarlah dunia yang memberikanmu pelajaran berharga. Biarlah tempaan ujian dan masalah yang menjadikanmu tegar, membuatmu bangkit dari kelemahan yang kau rasakan.

Aku Selalu menunggumu untuk kembali membangun Cinta keluarga kita di Syurga. Dan Kita akan menjemput ibumu di tempat yang Allah telah karuniakan untuk orang-orang yang beriman. Insya Allah.





Save Palestina

Pagi ini mungkin kita masih bisa merasakan sejuknya udara pagi, melihat embun yang bening di samping kaca jedela kamar kita. Namun diluar sana, dibelahan bumi palestina, udara seakan berubah wajah menjadi debu, embun berubah menjadi nanah dan darah. Tak ada lagi udara segar, kedamaian, dan keceriaan lainnya. Semua berganti duka, yang ada hanya pembantaian, dan sebuah kata PERLAWANAN!! Allahu Akbar!

Tetes-tetes embun itu
Menjelma dan menghujani tanah basah dunia
Gemericik air memainkan melodi suaranya.
Menumbuk debu menjadi abu
Hingga debu menjadi berbau.
Sekental darah yang banjir di sore itu.

Tanah itu menjadi basah
walaupun warnanya berubah merah
Basah karena darah.

Alunan suara itu menyeringai
Penuh Kebiadaban
Berteriak !!!
Bergejolak.

Palestina, dunia kita kah???
atau hanya sebagian dari belahan dunia yang belum kita pahami saja
Hingga kita hanya mampu melihat, mendengar, dan hanya mampu mengutuk
atas kebiadaban terorisme peradaban
pembantai kemanusiaan.

Palestina!!
Cukupkah kita dengan teriakan yang menggema,
Yang kita kobarkan di tengah2 jalan,
dengan kepalan tangan dan semangat??
Cukupkah kita dengan cacian yang ditunjukkan atas kebiadaaan
Cukupkah dengan dengan memboikot berbagai racun yang kita gunakan

Cukupkah kita??

Sungguh, mereka tidak menginginkan kita membantunya dengan teriakan yang sementara
Tapi mereka menginginkan kita untuk berjuang disini
Berjuang melawan segala bentuk penjajahan dan wujudnya yang semu
Berjuang karna mereka telah menusuk,
telah menikam
tanpa peluru, tanpa kekejian

Karna kita juga DIJAJAH Kawan!!
namun tak tersadar...
Tanda sebuah penumpasan berdarah


Ketika desingan peluru tak terbantahkan
Saat Butiran peluru, ibarat debu yang mudah bertebaran.
Teruntuk Saudara2ku di Palestina,
Semoga Allah tidak hanya memberimu Syurga,
Melainkan sebuah tempat yang Istimewa : Di Sisi-Nya.

Karya

Meminang Bidadari Kisah tentang perjuangan untuk bisa belajar mencintai dan berkorban. Pertaubatan seorang WTS untuk menemukan cinta sejatinya, dan penerimaan seorang lelaki sholeh kepada seorang pendamping hidup yang memiliki masa lalu yang kelam. (Baca Selengkapnya)
Merajut Mimpi Merenungkan kehidupan berarti menemukan pertanyaan dan berupaya memberi jawaban terhadap pertanyaan yang muncul di atas nalar manusiawi. Banyak sekali pertanyaan yang perlu di jawab demi mengungkap keber-makna-an kehidupan kita. Makna adalah "makanan" dari nalar manusia.. Maka maknai kehidupan kita, agar setiap hembusnya memilki arti untuk dipahami..” (Baca Selengkapnya)
4 Musim Cinta Kisah berlatar negri jerman, tepatnya di kota Heidelberg. Kota yang dikenal sebagai kota paling romantis di negri jerman. Tentang kisah hidup seorang Alysha (Mahasiswi berprestasi dan agen intelegen) menemukan cinta, jalan hidup dan Tuhannya. (Baca Selengkapnya)
 

© Copyright Afief Alkhawarizm 2010 -2011 | Design by Afief Alkhawarizm | Published by Khawarizm's.net | Powered by AK-Team.