Post Update :

Memaknai Arti Cinta

Jumat, 25 Juni 2010

“Banyak cinta yang kita buang dengan percuma. Hawa nafsu menjadi makhluk liar dan sulit dikendalikan ketika cinta sudah disalah artikan..Banyak dari kita yang begitu mudah mencinta, tanpa tahu apa makna dari cinta yang sesungguhnya...”

Sahabat, cinta ibarat tumbuhan liar, yang dapat tumbuh kapanpun dan dimanapun. Ia akan selalu tumbuh subur walaupun kau tak pernah menanamnya, ia akan berkembang walaupun kita tak pernah memupuknya. Karna Cinta adalah anugerah, Karna Cinta adalah karunia yang Allah titipkan pada setiap hati kita. Ia tak mengenal waktu, tak mengenal 'siapa yang punya lahan', tidak memandang bagaimana ia dapat tumbuh. Maka yang kau harus lakukan, bukan merawatnya. Tapi mencabutnya ketika ia menjadi penggangu di lahan kebunmu. Kebun tempat kau menanam bibit-bibit keimanan, tempat kau menumbuhkan pohon ketaqwaan. Sungguh, jika kita tak mampu mencabutnya, maka akan ada tumbuhan liar lain yang mengganggu kebunmu. Ya, kebun itu adalah hatimu...

Cinta begitu rumit, ketika kita tidak dapat memaknai-nya secara bijak. Terkadang kita mendefinisikan cinta terlalu sempit, hingga terbuai oleh wajahnya yang semu.. Terkadang kita mengejawantahkan nafsu atas nama cinta. Hingga kita beranggapan, ketika kita telah mencintai sesorang, dan orang yang kita cintai mencitai kita, sudah selayaknya ia selalu ada bersama kita. Mendayung bersama dalam sebuah pelayaran kehidupan dalam perahu rumah tangga. Hingga terkadang kita menghalalkan berbagai cara agar dapat mewujudkannya menjadi nyata. Namun tanpa sadar, selama ini kita keliru dengan perasaan cinta yang kita punya.

Tanyalah pada dirimu : Mengapa aku harus mencintainya??

Sahabat, kita sering dibodohi oleh perasaan kita sendiri. Menganggap bahwa apa yang kita rasakan haruslah kita nikmati sepenuhnya. Tanpa sadar, kita menikmati racun yang kita anggap madu. Perasan cinta memang manusiawi, namun ketika membuat kita terlena, itu tak lebih dari rayuan syetan untuk menghacurkan sisi lain dari kehidupan kita.

Syetan telah membuat kita terlena. Kita dimabukkan dengan arak berbahan cinta. Ia tahu, betapa lemahnya manusia terhadap perasaan yang dimilikinya, Cinta. Syetan tahu, bagaimana kuatnya kita untuk menggapai sepenuhnya untuk merasakan betapa nikmatnya anugerah Cinta. Namun sayang, cinta sudah disalah artikan. Cinta tak lagi menjadi obat yang dapat menyehatkan. Ia menjadi racun pada jiwa-jiwa yang rapuh. namun sayang, Cinta tak lagi menguatkan. Bahkan ia akan melemahkan sendi-sendi perasaan yang terselimuti oleh nafsu.

Jika kau benar-benar mencintainya atas nama Cinta
Maka jangan kau geser esensi cinta menjadi nafsu buas-mu
Maka jangan kau benarkan perasaan yang menghantui-mu itu
Jika yang kau maksud cinta itu suci
maka jangan pernah mengotorinya dengan sentuhan-mu
maka jangan pernah mengotorinya dengan pandangan-mu

Sahabat, jika kau mencintai seseorang yang belum pantas kau cintai
Maka jauhilah ia, karna boleh jadi cinta-mu yang semu itu
malah akan mengantarkan nya ke azab neraka
menjauhkannya dari cinta yang ia harapkan sesungguhnya, dari Tuhannya.

Sungguh, kau tahu, bahwa yang pantas ia cintai hanyalah Tuhannya
cintamu hanya akan jadi pengganggu
saat ia ingin melabuhkan sepenuh Cintanya untuk Sang Pencipta

Sahabat, jika kau benar-benar mencintai ia
maka buatlah ia lebih mencintai Penciptanya
Bukan mencintaimu, ataupun hartamu

Sahabat, jika kau yakin jodoh itu ada
Maka Yakinlah Allah telah menyiapkannya untukmu
Maka jangan pernah kau takut, kau tak akan mendapatkannya
Maka jangan pernah takut, kau tak ada dapat hidup bersamanya
Jika ia jodohmu, maka Allah akan mempertemukanmu di dunia-Nya
Jika tak sempat di dunia,
Maka Allah akan mempertemukan bidadari untuk-mu di Syurga-Nya

Sahabat, jika kau percaya
Cinta itu anugerah yang suci,
maka jangan pernah kau lumuri ia dengan nafsu-mu
Hingga kau merasa nyaman ketika dekat bersamanya
Padahal ia belum halal bagimu
Hingga kau merasa tentram ketika dekat disampingnya
Padahal ia bukan siapa-siapa bagimu
Sungguh, Jika cintamu seperti itu
Cinta itu sungguh keliru

Sahabat, Jika kau yakin Cinta-lah yang menguatkanmu
Biarkan ia tumbuh subuh di hatimu
Agar keimananmu berkembang semerbak bunga
Bukan cinta yang mematikan hatimu
Bukan cinta yang membunuh nuranimu
Bukan cinta yang menipumu
Bukan cinta yang mewarnai dengan sejuta wajahnya yang semu
Melupakanmu dari hakikat diciptakannya dirimu

biarkan ia berkembang
biarkan ia tumbuh subur
biarkan ia menjadi bunga
yang mewangi
yang menghiasi hidupmu

Biarkan ia ada bukan semata untuk-mu
Namun biarkan ia ada bersamamu
untuk bersama menggapai Anugrah Cinta-Nya bersamamu...


~Cinta dengan sekelumit kerumitannya~
Biarkan ia berkembang, melayang, dan meninggalkanmu
di saat kau tak mampu mewadahkannya dengan baik.
(Afief Alkhawarizm)







Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Afief Alkhawarizm 2010 -2011 | Design by Afief Alkhawarizm | Published by Khawarizm's.net | Powered by AK-Team.