Post Update :

Inspiring Event : SFT

Jumat, 25 Juni 2010

Akhir-akhir ini saya jadi sering termenung, sekaligus mengingat setiap jengkal perjalanan hidup yang telah terlewati.Teringat ketika mengikuti sebuah event Pelatihan "School For Trainer (SFT)" yang diadakan teman-teman kaderisasi BEM Kema FMIPA Unpad.

Bagi saya, event yang satu ini sungguh luar biasa. Karna saya merasakan dorongan yang begitu kuat untuk mewujudkan salah satu cita-cita saya yang terpendam. Ya, menjadi salah seorang motivator adalah cita-cita saya sejak SMP dahulu. Pertama kali yang terfikir saat itu, alangkah senangnya ketika kita dapat berbagi ilmu dan menjadi orang yang dapat menginspirasi orang lain untuk berubah. Mendorong orang lain untuk kembali membangun semangatnya. Bagaimana tidak, sepertinya pemuda saat ini banyak yang kehilangan mimpinya, lemah dalam memotivasi hidupnya. Dilihat dari banyaknya pengangguran yang merajalela, banyak pengamen, pengemis jalanan, remaja putus sekolah, dan banyak masyarakat bertahan pada kehidupan yang seadanya. Kalau dilihat dari realita, SDM di indonesia yang berkualitas sangat minim dan kurang memadai. Lalu, bagaimana negri ini diwariskan untuk hari nanti, jika pada saat mudanya kita tak cukup berprestasi untuk mengurusi diri mereka sendiri?

Ya, mungkin itu mimpi di masa lalu, dan saya harus berjuang mewujudkannya untuk masa depan! Seakan gelora terus membara, dan semangat kian mengalir hangat...

Di akhir acara, jadi teringat ketika harus mengantar pemateri pulang ke rumahnya. Ada sebuah hal yang terus mengalihkan perhatian saya. Saat itu saya merasa bingung untuk membangun komunikasi selama perjalanan. Karna rasanya cukup membosankan jika berkendaraan dalam diam. Pemateri yang saat pelatihan begitu bersahabat dan bersemangat, terlihat begitu lesu kelelahan. Ya, mungkin beliau terlalu memporsir waktu dan tenaganya dalam banyak training terkemuka, begitu fikir singkat saya. Hingga saat saya melaju dengan motor saat itu, hanya beberapa dialog singkat saja yang sempat terucap. Ternyata, seorang trainer motivasi pun dapat merasa lelah. Hal yang wajar saja, dan begitulah manusia.

Seorang trainer adalah orang yang dapat memanipulasi wajahnya saat di depan panggung. Ia dituntut untuk merubah wajah dari segala kelelahan, kelesuan, atau bahkan dituntut untuk melupakan segala masalah yang sedang dihimpitnya. Wajah optimis harus selalu ia hiasi, walaupun saat itu ia sedang dirundung ujian yang tak terperi. Tapi inilah yang membuat saya takjub. Ternyata dengan berbagi, kita dapat menjadi seorang yang begitu kuat walau pada dasarnya kita sedang melemah. Dengan berkumpul dengan banyak orang, ada energi luar biasa yang bisa membangkitkan semangat kita. Sungguh, berbagi itu luar biasa!!!

Cukup terasa manfaatnya saat bersama. Seringkali saat sakit menghimpit, saya menyengajakan menyibukkan diri dalam organisasi. Dan sungguh luar biasa, dalam beberapa agenda yang padat seringkali rasa sakit itu tak terasa dan terlupakan. Walau gerak sana gerak sini, rasanya seperti orang yang sehat saja. Dan anehnya, setelah pulang dan beristirahat, embali lagi rasa sakit itu merajalela. Entah mengapa, tapi begitulah adanya...

Lalu teringat, sewaktu mengejar waktu untuk tampil di tes ujian dalam training itu. Ketika setiap peserta diwajibkan untuk tampil menjadi pemateri layaknya sorang trainer, dan ini akan dijadikan salah satu syarat kelulusan pada training ini. Kami hanya diberi waktu yang singkat untuk menyiapkan segalanya. Cukup merepotkan. Apalagi dalam jeda itu, saya masih mengantar pemateri pulang ke rumahnya. Beginilah nasib kalau merangkap status peserta skaligus 'panitia'.. Hufhhh...

Dalam guyuran hujan di perjalanan, mencoba menguak inspirasi dalam otak. Bingung mau menyampaikan materi apa dalam tes nanti. Organisasi? atau motivasi??? Sepertinya materi tentang motivasi lebih menarik dibahas saat ini..

Yap, akhirnya ada judul materi yang menyeruak dalam benak. Judulnya : Membangun kekuatan dalam keterbatasan. Ya, lagi-lagi terinspirasi dari materi pagi tadi, yang mengisahkan tentang seorang pemuda yang lumpuh kakinya dan cacat tangannya. Lalu ia berusaha mengubah nasib, berjuang melawan realita, dan akhirnya ia berhasil melewati masa-masa sulit dalam hidupnya dengan kemandirian. Bahkan ia menjadi salah seorang luar biasa melawan keterbatasannya. Bahkan menjadi seseorang yang tidak saya dapat bayangkan : menjadi trainer motivasi!! Luar biasa!!

Sepertinya hari itu penuh dengan motivasi. Walau lagi gak punya uang, walau harus hujan-hujanan, walau harus pulang malam, walau harus kecapean. Rasanya manfaatnya lebih banyak dari deritanya (duhh lebay banget kayaknya ya ^_^). Mudah-mudahan hari itu menjadi pijakan untuk masa depan, mencoba lagi hal baru, kemudian menjadi bekal untuk senantiasa memaksimalkan potensi yang ada. Namun,....

Hahh,, lagi-lagi ada mimpi yang terus menjadi misteri. Semakin banyak pilihan untuk masa depan. Menjadi trainer motivasi? Mampukah? Hanya do'a yang mengalun syahdu, dalam sujud panjang walau seringkali tak khusyuk. Rabb, temukan aku pada jalan yang terbaik untukku, demi masa depanku...

Catatan yang telah lama tersimpan dan belum sempat terselesaikan.
Akhirnya menemukan inspirasi untuk mengakhirinya..

Jatinangor, 21 November 2010, 20.20
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Afief Alkhawarizm 2010 -2011 | Design by Afief Alkhawarizm | Published by Khawarizm's.net | Powered by AK-Team.