Post Update :

Surat Cinta untuk Anak-ku

Minggu, 20 Juni 2010

Saat kau terlahir kedunia, kau menangis dengan sendu, dan orang-orang disekitarmu tersenyum bahagia menyambut kelahiranmu ke dunia. Saat itu, air matamu menjadi tetesan yang sangat berharga di hadapan orang-orang disekitarmu. Takjub dengan proses penciptaan dengan segala keistimewaan yang telah dikaruniakan atasmu. Hari itupun menjadi hari yang begitu bersejarah, dan akan selalu kau kenang, bahkan akan selalu dikenang oleh orang-orang yang mencintaimu...

Saat itu, badanmu masih rapuh, dan kami mencium keningmu dengan perasaan yang mendalam. Kau terus menangis, mungkin karena merasa asing dengan dunia barumu kini... Saat itu, aku bisikkan alunan takbir dan adzan di telingamu. Berharap kau selalu mengingat lantunan ayat Ilahi yang syarat makna ini. Ayat yang ku harap dapat kau jadikan sumber kekuatan dalam setiap desah nafasmu kelak. Ayat yang akan selalu kau dengar, dan kau sahut untuk menjadikanmu tergerak, berwudhu dan menghadap Cinta Sejatimu. Aku berharap ayat yang kubisikkan dapat kau lantukan saat kepergianku nanti.

Hari-harimu selalu dihiasi dengan tangisan. Berharap belaian kasih sayang dari aku dan Bunda yang menyayangimu. Hingga saatnya kau terdiam kelu, saat kau tertidur pulas karena perutmu telah terisi penuh... Tangisanmu selalu menghiasi di penghujung malam, di sepertiga malam tempat diistijabahnya do'a membuat aku dan ibumu terjaga. Membuat kami terbangun dari lamunan singkat di malam itu. Kau bangunkan kami untuk membangun Cinta kepada Sang Pencipta disela kekantukan sederhana di malam itu..

Dalam setiap sembah sujud, aku selalu mendo'akan demi kebahagiaanmu nanti. Berharap kau dapat melalui dunia fana ini dengan fikiran yang jernih. Tak diperbudak dunia, apalagi diperdaya harta. Kekayaan yang aku impikan darimu adalah kekayaan akan pengetahuan dan kebesaran hatimu saat ujian terus menggelombang tak pandang bulu. Aku ingin melihatmu saat dewasa, berpijak diatas kaki sendiri, tanpa menginjak kaki orang kau sayangi.

Aku hanya berharap, saat ku tak mampu melihat kesuksesanmu di usia senja nanti, kau selalu berjuang untuk memberi manfaat untuk orang-orang kau cintai, bahkan kepada orang yang kau benci. Ada kalanya ketidaksenanganmu kepada seseorang, menjadikanmu menjauhi perilaku yang tidak semestinya kau lakukan. Do'akanlah aku di setiap malam-malammu, karna aku selalu menantikan launan do'a yang mengalun merdu dari bibir2 mu yang selalu basah dengan dzikir. aku akan selalu membanggakanmu dengan pretasi-prestasi gemilangmu. Aku hanya berharap kau tak menyia-nyiakan hidupmu dengan Cinta yang Semu dan membutakanmu. Aku selalu yakin, tautan hati kita selalu berada dalam ridha-Nya. Anakku, tak lama aku dapat mendewasakanmu dari jiwa kekanak-kanakanmu, tapi biarlah dunia yang memberikanmu pelajaran berharga. Biarlah tempaan ujian dan masalah yang menjadikanmu tegar, membuatmu bangkit dari kelemahan yang kau rasakan.

Aku Selalu menunggumu untuk kembali membangun Cinta keluarga kita di Syurga. Dan Kita akan menjemput ibumu di tempat yang Allah telah karuniakan untuk orang-orang yang beriman. Insya Allah.





Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Afief Alkhawarizm 2010 -2011 | Design by Afief Alkhawarizm | Published by Khawarizm's.net | Powered by AK-Team.