Merenungkan kehidupan berarti menemukan pertanyaan dan berupaya memberi jawaban terhadap pertanyaan yang muncul di atas nalar manusiawi. Banyak sekali pertanyaan yang perlu di jawab demi mengungkap keber-makna-an kehidupan kita. Makna adalah "makanan" dari nalar manusia.. Maka maknai kehidupan kita, agar setiap hembusnya memilki arti untuk dipahami..”
Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan lautan makna pada kita, pada kata yang tertulis tulus, tersimpan siratan hidayah, dan mungkin bagi saya adalah sebuah anugrah yang tak ternilai harganya. Banyak kejadian dan peristiwa yang seharusnya dapat kita maknai dengan bijak, karena segala sesuatu yang terjadi dan menimpa kita kita bukanlah hal yang kebetulan, berjalan apa adanya, tanpa ada yang mengatur. Kita sama-sama tahu, bahwa takdir telah Allah tuliskan dalam lauhul mahfudz. Yang menjadi pertanyaan terbesar bagi kita adalah, Ketika semua telah Allah rencanakan begitu dahsyat, apakah semua perencanaan itu hanyalah kehendak-Nya semata?, atau ada hikmah dan pelajaran yang dapat kita petik dari setiap kejadian yang kita alami?? Seorang sutradara pastilah menyiapkan skenario dengan cermat agar cerita yang ia buat begitu mengesankan, membuat penonton merasa berdecak kagum, terharu, dan sebagainya. Pun ketika Allah menciptakan kita dengan segala kejadian dan takdir yang menjadi cerita hidup kita. Ketika ada orang yang bilang, dunia ini hanya panggung sandiwara, ya memang begitulah kita. Tugas kita hanya memainkan peran yang Allah berikan. Namun disisi lain kita telah diberikan pilihan, peran apa yang akan kita ambil. Dan pastinya setiap peran akan menjalankan cerita dengan kondisi yang berbeda-beda. Kita tinggal memilih, akhir apa yang kita inginkan. Cukup sederhana, namun begitu rumit ketika kita telah bersandiwara di panggung kehidupan.....
Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan lautan makna pada kita, pada kata yang tertulis tulus, tersimpan siratan hidayah, dan mungkin bagi saya adalah sebuah anugrah yang tak ternilai harganya. Banyak kejadian dan peristiwa yang seharusnya dapat kita maknai dengan bijak, karena segala sesuatu yang terjadi dan menimpa kita kita bukanlah hal yang kebetulan, berjalan apa adanya, tanpa ada yang mengatur. Kita sama-sama tahu, bahwa takdir telah Allah tuliskan dalam lauhul mahfudz. Yang menjadi pertanyaan terbesar bagi kita adalah, Ketika semua telah Allah rencanakan begitu dahsyat, apakah semua perencanaan itu hanyalah kehendak-Nya semata?, atau ada hikmah dan pelajaran yang dapat kita petik dari setiap kejadian yang kita alami?? Seorang sutradara pastilah menyiapkan skenario dengan cermat agar cerita yang ia buat begitu mengesankan, membuat penonton merasa berdecak kagum, terharu, dan sebagainya. Pun ketika Allah menciptakan kita dengan segala kejadian dan takdir yang menjadi cerita hidup kita. Ketika ada orang yang bilang, dunia ini hanya panggung sandiwara, ya memang begitulah kita. Tugas kita hanya memainkan peran yang Allah berikan. Namun disisi lain kita telah diberikan pilihan, peran apa yang akan kita ambil. Dan pastinya setiap peran akan menjalankan cerita dengan kondisi yang berbeda-beda. Kita tinggal memilih, akhir apa yang kita inginkan. Cukup sederhana, namun begitu rumit ketika kita telah bersandiwara di panggung kehidupan.....
0 komentar:
Posting Komentar