Selamat Datang di Afief's Blog
Mari Berbagi Motivasi dan InspirasiMore
Merajut Mimpi
Buku Motivasi dengan Nuansa ReligiMore
Segera Terbit
Dapatkan Bukunya..More
My Experiment
Cymatics : Studi Gelombang SuaraMore
Posting Populer
-
Sebelum memimpin, yang pertama kali patut dilakukan adalah membuat orang yang kita pimpin "jatuh hati" pada kita. Karena, Pemimp...
-
Orang yang paling mulia diantara manusia adalah orang yang paling banyak mengingat mati dan paling siap menghadapinya dengan bekal amal sh...
-
Merenungkan kehidupan berarti menemukan pertanyaan dan berupaya memberi jawaban terhadap pertanyaan yang muncul di atas nalar manusiawi. ...
Motivasi
Kesejatian Hidup
Minggu, 26 Desember 2010
Lalu sebenarnya bagaimana hakikat pengorbanan??
Bukankah pengorbanan itu merelakan apa yang kita genggam?
Bukankah pengorbanan itu mengikhlaskan apa yang seharusnya kita tanam?
Sungguh,, TIDAK satupun dari semua definisi yang kita fahami selama ini,
menjelaskan pengorbanan dengan arti yang tulus...
Karna pada hakikatnya,
pengorbanan tidak membuat kita lemah karna kehilangan,
namun pengorbanan,
selalu memberikan apa yang kita harapkan...
Ya, pengorbanan selalu memberikan apa yang ingin kita dapatkan..
Tanam definisi itu kawan...!!
Bahwa pada hakikatnya, tak ada yang hilang dari kita,
Karna kita memang tak memiliki apa-apa..
Namun selalu ada yang bertambah,
minimalnya dengan amal shalih karna keikhlasan kita...
Bukankah sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama??
Lalu buat apa kita berfikir ulang meniatkan kebaikan yang pantas kita lakukan??
Atau merasa menjadi orang yang teramat rugi,
ketika harus menjalaninya seorang diri.
Lakukan saja sahabat, pun ketika harus berkorban..
Lalu tanamkan keikhlasan, agar tak tercium wanginya
Karna terbakar api riya
Mungkin selama ini ada hal yang belum kita dapatkan,
Belum kita fahami dengan bijak,belum kita hayati dalam benak,,
Kesejatian hidup, mungkin itu yang selama ini tidak kita miliki..
Bersambung.....
Jatinangor, 15 Desember 2010, 06.38.54
Ada Kalanya
Semua adakalanya..
Maka cobalah fokus untuk menunaikan hak mereka....
Cobalah membangun tawa, saat jiwa sangat menuntut untuk bertanya..
Usahakan menyelipkan suka, saat begitu terpaksanya hati untuk kecewa...
Semua adakalanya...
Maka bukan hakmu untuk selalu mencela atas setiap kelalaian mereka,
Namun jadikanlah ia kewajibanmu untuk sama-sama memperbaiki segalanya..
Jangan biarkan cela setitik, merusak baik yang sebelanga
Lalu menghilangkan kepercayaanmu padanya..
Semua adakalanya....
Baik curiga, maupun berbaik sangka....
Maka jangan biarkan jiwamu selalu luput pada kebaikannya..
Lalu menganggap abadi cela dan kealpaan dirinya...
Semua adakalanya.
Namun bukankah kita lebih memilih bahagia bersama mereka??
Maka biarkan ukhuwah ini terjalin dengan dinamika..
Bahwa kenangan akan selalu teringat pada masa depan.
Dan lalu, selalu jadi pembelajaran...
Bahkan, suatu saat kita akan sangat merindukan
Saat terpisah jarak, dan masa yang membeda..
Jatinangor, 30 Desember 2010, 21.59.03
Katakan apa salahku, tapi bukan maumu...
"Entah, akupun tak tahu akan diriku!"
"Lalu apa salahku?"
"Salahmu, karna kau tak tau apa mauku!!"
"Lalu buat apa kau menyalahkanku? Kau pun tak tahu apa maumu!!"
"Ya, seharusnya kau tahu, karna aku tak suka menuntutmu!!"
"Tapi Kau menuntut apa yang ku tak tahu!!"
"Tapi mau-ku, seharusnya kau tahu!"
"Entahlah, kau sulit kumengerti!"
"Ya, karna kau belum sepenuhnya peduli!"
"Katakan salahku, tapi jangan paksakan apa mau-mu!!"
"Aku tak paksakan apa mau-ku!!"
"Lalu buat apa kau menggerutu??"
"Agar kau tahu, bahwa aku hanya minta untuk dimengerti!!"
"Katakan apa salahku, tapi jangan paksakan apa maumu!!"
"Entahlah, memang kita sama-sama sulit dimengerti.."
......................
"Katakan sekali lagi, apa salahku??"
"Jangan hanya menggerutu, apalagi mengguruiku!!!"
............................
Cerita Sahabat.
Saat hanya menuntut untuk dimengerti,
Tanpa mau menjelaskan secara pasti...
Jatinangor, 30 Desember 2010, 19.58.02
Memaknai Amanah (Part.2) : Dialog Tubuh
Minggu, 12 Desember 2010
"Duhh,,, sakkitt...", mulut tak sadar meringis.
tangan segera menggenggam kaki, mata menyipit, lalu ada tetesan air yang mengalir.
"Sudah, jangan menangis..", Lewat mulut, tangan berucap sambil menyeka.
"Aku tak tega melihat kaki yang kesakitan begitu..."
Akal berucap, "sudah jangan sedih..."
"Tangan, bisakah kau cabut duri itu???
"Kaki semakin mengerang:"sakitt.. sepertinya aku akan mati!!"
"Jangan berkata begitu, aku akan segera mencabutnya!!" , tangan meyakinkan.
"Tapi aku tak tahan lagi, duri ini sangat membunuhku!"
"Bawa obat merah, bawa obat merah!"Mata menjawab,
"obatnya sangat jauh, tak mampu aku menggapainya.."
Akal bicara, "hei,, kaki, mampukah kau berjalan dengan sebelah saja??"
"Ya, aku mampu, tapi bisakah tangan membantu"
"Ya, aku akan mengambil kayu untuk berpegangan
"Semua disibukkan dengan peran, tak ada yang terdiam.
Namun ada sosok yang merasa terasingkan.
Akal berbicara : Maafkan kawan, setiap detikku tidak bisa melakukan pekerjaan, tapi tubuhku dipenuhi oleh fikiran
Aku Berfikir, Apa yang sehausnya terucap oleh mulut.
Aku berfikir, Kemana Selanjutnya kaki harus melangkah
Aku terus berfikir, apa yang seharusnya kita lakukan selanjutnya!!!
Maafkan aku kawan, aku tidak mampu bekerja
Seperti kaki yang terus melangkah
seperti mata yang terus menatap
seperti mulut yang selalu berucap
Namun disisi lain, aku hanya mampu memikirkan kehidupan kalian...
Berfikir dalam diam...
......
Bahwa organisasi bagaikan anggota badan, namun kepemimpinan tidak mampu teribaratkan. Pemimpin bukan hanya menjadi 'otak' organisasi yang menjadi sumber pemikiran, namun juga sebagai jantung yang menggerakkan!! Memompakan darah agar seluruh anggota tak mati, menstimulus gairah agar semuanya mampu bekerja dengan semangatnya. Bahwa kepemimpinan itu suatu peran yang luar biasa. Karna ia memiliki peran ganda.
Karna seringkali seorang anggota tidak mungkin mengerjakan hal terkecil yang biasa dilakukan pemimpinnya. Namun seorang pemimpin sangat mungkin melakukan hal terbesar yang telah dilakukan anggotanya. Karna seorang anggota tidak mungkin memiliki hak sekecil apapun yang menjadi wewenang pemimpinnya, namun seorang pemimpin pasti memiliki kewajiban sebesar apapun yang dimiliki oleh anggotanya. Sederhananya, hak pemimpin hanyalah menjadi bagian untuk dirinya, namun kewajiban anggota adalah tanggung jawabnya pula!!!
Mari memaknai kepemimpinan kita kawan...
Sudahkah ia berkembang, menjulang dan mampu memberikan harapan??
Jatinangor, 12 Desember 2010
(Saat kurasa, tidak terjadi hal yang seharusnya)
Memaknai Cinta (Part.6) : Karna Cinta bukan sekedar Perasaan Suka...
Rabu, 08 Desember 2010
Suka karna dia sangat menarik dengan kecantikannya.
Suka karna ia sangat perhatian kepada kita.
Suka atas segala kebaikan yang ia berikan kepada kita.
Suka, suka, dan hanya atas kesukaan belaka..
Maka ketika kesukaan kita padanya menjadikan motivasi yang mendorong kita untuk mencintainya, maka tunggulah bahwa ketidaksukaan kita padanya suatu saat akan mengampiri kita. Tunggulah saatnya.
Karna saat kita semakin dekat dan mengenalnya, saat itulah kita semakin mengetahui cela dan kekurangan yang ada pada dirinya. Saat kita tau bahwa ternyata banyak kekurangan yang ia tutup-tutupi demi menjaga rasa cintamu padanya. Saat begitu banyak kebohongan yang ia rahasiakan darimu dengan dalih menjaga kepercayaanmu padanya. Saat begitu banyak yang tak kau ketahui tentangnya, dan saat itulah kau mengatahuinya. Saat kau begitu nyata melihat apa yang sebenarnya kau suka, hanyalah seorang yang ternyata sangat membuatmu kecewa.
Jika cinta dibangun hanya karna perasaan suka,
maka berapa banya orang wanita yang akan kau cinta??
Inilah pertanyaan sederhananya. Seringkali peraasaan ini timbul secara tiba-tiba. Tanpa kita sadari, dalam waktu sejenak saat melihatnya, sangat sederhana. Banyak orang bilang : Tak perlu banyak alasan untuk memulai merasakan cinta kita kepada seseorang, namun untuk mendapatkannya perlu perjuangan yang luar biasa. Benarkah?
Dari pernyataan diatas saja sudah banyak kekeliruan. Dengan satu alasan sederhana, namun diperjuangkan dengan luar-biasa?? Sebandingkah??? Maka saya mengajak sahabat untuk memutar balikkan fakta dengan hal yang seharusnya. Dengan syariat yang seharusnya kita jaga :
"Perlu banyak alasan untuk mewujudkan perasaan cinta kita kepada seseorang. Maka setelah menemukan alasan-alasan itu, dengan mudah kita akan mendapatinya,....."
Ya, saya mengajak saudara-saudara untuk menemukan banyak alasan itu. Namun, saya cukupkan dengan menemukan satu alasan yang mampu mengikat semuanya. Alasan prinsip yang seharusnya dapat senantiasa kita jaga, lalu kita rawat dengan baik di kebun hati dan rasa. Satu alasan yang akan menyelamatkan, bahkan membahagiakan. Satu alasan yang bukan diada-ada, tapi memang harus ada semestinya. Alasan itu adalah... Iman.
Sahabat,,
Yakinkanlah pada dirimu, tekadkanlah..
bahwa apa yang kau rasakan, tidak semuanya harus kau wujudkan.
Rasa suka yang kau miliki pada seseorang,
hanyalah setitik ujian hati yang Allah berikan.
Tidak pantas rasanya, ketika cinta kau bangun diatasnya.
Karna suka hanyalah perasaan yang hadirnya sementara. Rapuh..
Kau perlu motivasi uatama sebagai pondasinya.
Agar kelak kesenanganmu tidak menghancurkan masa depanmu.
Agar kelak kebahagiaan cintamu mampu menjaga dan menyelamatkanmu
Membawamu hingga menemui kebahagiaan sejati..
Maka katakanlah :
Aku mencintaimu sebagaimana Allah cinta pada-mu,
Maka ketika kau menjauhi-Nya, akupun akan jauh darimu
Ketika kau dekat dengan-Nya, maka semakin aku mendekati-mu
Sungguh,,,
cinta-mu bukanlah cinta yang aku tuju...
Maka, biarkanlah cintaku semakin dekat kepada Rabb-ku..
Depok, 6 Desember 2010, 11.41.05
(Saat cinta menyeruak, mengisi ruang-ruang kosong yang belum disinggahi)