Post Update :

Memaknai Amanah (Part.2) : Dialog Tubuh

Minggu, 12 Desember 2010

Suatu saat aku berjalan. Melangkah sambil menatap hutan dari kejauhan. Terlalu asyik, tanpa sadar ada duri yang menancap keras, menusuk kaki hingga meninggalkan luka. Darah mengalir, semakin membanjir. Sakit semakin menghimpit, darah semakin memerah. Lelama, darah kian mengucur di sela kuku, tanpa sadar luka semakin melebar...

"Duhh,,, sakkitt...", mulut tak sadar meringis.
tangan segera menggenggam kaki, mata menyipit, lalu ada tetesan air yang mengalir.
"Sudah, jangan menangis..", Lewat mulut, tangan berucap sambil menyeka.
"Aku tak tega melihat kaki yang kesakitan begitu..."

Akal berucap, "sudah jangan sedih..."
"Tangan, bisakah kau cabut duri itu???
"Kaki semakin mengerang:"sakitt.. sepertinya aku akan mati!!"
"Jangan berkata begitu, aku akan segera mencabutnya!!" , tangan meyakinkan.
"Tapi aku tak tahan lagi, duri ini sangat membunuhku!"

"Bawa obat merah, bawa obat merah!"Mata menjawab,
"obatnya sangat jauh, tak mampu aku menggapainya.."
Akal bicara, "hei,, kaki, mampukah kau berjalan dengan sebelah saja??"
"Ya, aku mampu, tapi bisakah tangan membantu"
"Ya, aku akan mengambil kayu untuk berpegangan
"Semua disibukkan dengan peran, tak ada yang terdiam.
Namun ada sosok yang merasa terasingkan.

Akal berbicara : Maafkan kawan, setiap detikku tidak bisa melakukan pekerjaan, tapi tubuhku dipenuhi oleh fikiran
Aku Berfikir, Apa yang sehausnya terucap oleh mulut.
Aku berfikir, Kemana Selanjutnya kaki harus melangkah
Aku terus berfikir, apa yang seharusnya kita lakukan selanjutnya!!!

Maafkan aku kawan, aku tidak mampu bekerja
Seperti kaki yang terus melangkah
seperti mata yang terus menatap
seperti mulut yang selalu berucap
Namun disisi lain, aku hanya mampu memikirkan kehidupan kalian...
Berfikir dalam diam...

......

Bahwa organisasi bagaikan anggota badan, namun kepemimpinan tidak mampu teribaratkan. Pemimpin bukan hanya menjadi 'otak' organisasi yang menjadi sumber pemikiran, namun juga sebagai jantung yang menggerakkan!! Memompakan darah agar seluruh anggota tak mati, menstimulus gairah agar semuanya mampu bekerja dengan semangatnya. Bahwa kepemimpinan itu suatu peran yang luar biasa. Karna ia memiliki peran ganda.

Karna seringkali seorang anggota tidak mungkin mengerjakan hal terkecil yang biasa dilakukan pemimpinnya. Namun seorang pemimpin sangat mungkin melakukan hal terbesar yang telah dilakukan anggotanya. Karna seorang anggota tidak mungkin memiliki hak sekecil apapun yang menjadi wewenang pemimpinnya, namun seorang pemimpin pasti memiliki kewajiban sebesar apapun yang dimiliki oleh anggotanya. Sederhananya, hak pemimpin hanyalah menjadi bagian untuk dirinya, namun kewajiban anggota adalah tanggung jawabnya pula!!!

Mari memaknai kepemimpinan kita kawan...
Sudahkah ia berkembang, menjulang dan mampu memberikan harapan??

Jatinangor, 12 Desember 2010
(Saat kurasa, tidak terjadi hal yang seharusnya)

Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Afief Alkhawarizm 2010 -2011 | Design by Afief Alkhawarizm | Published by Khawarizm's.net | Powered by AK-Team.