Post Update :

Tragedi itu, Membakar Hati (Part.2)

Jumat, 19 November 2010

Tragis. Apa salah keluarga saya, sampai ada yang tega berlaku sepicik itu. Bermain-main dengan dosa, bahkan nyawa. Tak habis fikir, terbuat dari apa nalurinya. Seseorang yang tega membakar rumah orang lain. Sebuah keluarga yang tidak berdosa dipermainkan nyawa-nya. Huhh!! ubun2 rasanya terbakar amarah, kalau bertemu orangnya sepertinya siap kutinjukan kepalan ini di depan keningnya... Astagfirullah.

Kebencian seperti apa yang ada pada diri mereka?
Rabb, beri mereka hidayah!!

Rasa kesal semakin memuncak, saat media menyangkut-pautkan tragedi ini pada agenda pilkada. Entah ada hubungannya atau tidak. Tapi tetap saya tak suka dengan cara mereka. Entah ditunggangi oleh kepentingan salah satu pihak, atau memang media terbiasa membesar-besarkan masalah..

Partai apakah mereka?
Bullshit!! Apa-apaan pemberitaan di media masa?
DEPOK – Polisi memeriksa tiga orang saksi dalam peristiwa pembakaran rumah milik Mutmainah Fitria kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kapolsek Pancoran Mas Depok AKP Ana Rohana mengatakan sejauh ini sudah memeriksa tiga orang saksi yang melihat kejadian secara langsung. Seluruhnya, kata Ana, adalah pemilik rumah.

“Kami baru tahap pemanggilan saksi – saksi, masih menyelidiki, ada tiga orang yang sudah kami mintai keterangan, yang melihat langsung saja,” tuturnya di lokasi, Selasa (19/10/10).

Pemilik rumah, Fitria membenarkan tiga Tempat Pemungutan Suara (TPS) di lingkungannya memenangkan pasangan Nur Mahmudi – Idris Abdul Somad. Salah satunya, kata dia, adalah TPS 21 yang memenangkan pasangan nomor urut tiga tersebut dengan selisih 20 suara dari pasangan lainnya.

“Memang disini ada empat TPS, tiga lainnya menang mutlak, yang satu menang tapi unggul tipis, tapi saya tidak tahu apa ini semua ada kaitannya sama politik atau tidak, kami menanggapnya musibah saja,” tutur Fitri.

Ketua Fraksi PKS DPRD Depok Supariyono menduga kuat pembakaran tersebut direncanakan. Hal itu, lanjutnya, sudah mencoreng komitmen pemilukada damai yang ditandatangani seluruh calon.

“Ada yang merencanakan, ada indikasi provokasi dengan tujuan mengacaukan Pemilukada,” tandas Supariyono. (sumber lain : okezone, kompas, republika)
Ahh, semakin benci saja saya kepada para politisi di negri ini. Selalu mengambil celah untuk menarik simpati. Selalu dibesar-besarkan untuk kepentingan publik. Naudzubillah.. husnudzon sepertinya sangat sulit dilakukan saat ini. Walaupun memang ada pihak yang bermaksud bertindak jahat, ya toh, jangan disangkut2kan untuk partainya donk. Wong kader di rumah itu cuma satu orang, kenapa malah mengeneralisir seperti itu.

Kalau memang benar karna ada pihak yang tidak suka karna kekalahannya dalam pilkada, saya tambah tak habis fikir. Apa hubungannya dengan kekuasaan mereka? belum jadi pemimpin saja suda bertindak aniaya. Demi kekuasaan dan tahta yang mereka incar, mereka menyulut dosa di keluarga yang tak ada hubungannya apa-apa. Salahkah??

Politisi di negri ini membuat saya semakin benci.
Semua penuh rekayasa sosial, dan seringkali mengorbankan rakyat yang tak tahu apa-apa.
Tidakkah begitu menakutkan neraka di hadapan mereka?
Tidak takutkah mereka ketika Allah telah murka?
MUngkin dunia telah membuatnya gila
Sehingga tak lagi memahami yang benar ataupun yang salah.

Naudzubillahi min zalik..


(Rumah yang teduh tiada berdosa, tinggal puing sebagiannya)

Jatinangor, 19 September 2010
(Semoga Allah senantiasa melindungi jiwa-jiwa yang tak berdosa)
Share this Article on :

2 komentar:

ayuputrinesia mengatakan...

Apip...
turut prihatin ats tragedi itu. Semoga Alloh mengganti apa-apa yang hilang dengan sesuatu yang jauh lebih berharga... :)

Afief Alkhawarizm mengatakan...

Ya, makasih. Kalau saya berdo'a semoga cepat ketauan pelakunya!! :(

Posting Komentar

 

© Copyright Afief Alkhawarizm 2010 -2011 | Design by Afief Alkhawarizm | Published by Khawarizm's.net | Powered by AK-Team.