Tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, Allah menghiasi hari berbahagia ini dengan siraman air yang menyejukkan. Hujan, masih merintik perlahan, menghapus debu yang hinggap di celah2 kaca. Angin yang ikut menerbangkan setiap butir2 tanah, mengipas hingga terbentuk kumpalan debu yg beterbangan...
Kekhilafan adalah debu2 yang selalu menghinggapi diri kita, Entah sadar atau tidak, terkadang kita bahkan sengaja tak membersihkannya. Kita terlalu kaku untuk menyiraminya dengan setitik kata permohonan maaf, bahkan terlalu angkuh untuk mengakui debu2 lain yang telah mengotori dinding2 hati kita.Menodai fithrah kesucian yang Allah takdirkan bg kita...
Kini,,... mungkin banyak manusia yang membanjiri kata2 manis semanis madu untuk mengakui 'salahnya'. SMS, kartu ucapan, dan kata2 bijak terlalu begitu puitis kita kirimkan untuk sahabat2, demi mewarnai permohonan maaf kita. Mengapa???? bukankah kata yang sederhana, pada dasarnya memiliki makna yang lebih, dibandngkan berjuta untaian kata yang kita rajut begitu indah?? "simplex very sigillum", kesederhanaan adalah tanda kebijaksanaan...
"Sebaik-baiknya kata maaf, adalah kata yang tersusun dengan segala kerendahan hati, sederhana, tidak berlebihan, namun penuh makna,..dan Kata maaf, bukanlah kata yang pantas dibumbui dengan lembutnya untaian kata,... cukup sederhana namun dengan segenap kesadaran, bahwa kita memang manusia yang tidak bisa terlepas dari "debu2 jalanan"...
Permohonan maaf yang terucap kata membuktikan ketidakmampuanku untuk menebus setiap kesalahan dengan sesuatu yang lebih baik. Namun bagiku, kata yang terucap tulus lebih baik daripada apapun yang kumiliki saat ini. Maaf, hanya untaian kata sederhana.
Maafkan Kawan........
Maafkan dari segala khilaf, dosa yang disengaja maupun tidak,..
walau dengan terpaksa, kuharap engkau bisa menerimanya...
Mudah2an Allah mempertemukan kita di Syurga-Nya, dan mengaruniakan kepada kita, 'fithrah' seorang Manusia.
0 komentar:
Posting Komentar