Post Update :

Surat CINTA

Kamis, 09 Februari 2012

Sungguh Aku jatuh cinta....
Entah pada siapa..
Entah pada wanita dunia, atau bidadari syurga.
Namun yang kutahu,
Aku akan jatuh cinta pada wanita yang taat menjaga dirinya
Dengan segenap jiwa dan raganya

Wanita yang selalu basah bibirnya dengan tasbih..
Dengan senyuman seindah pelangi.

Untuk seorang wanita,
yang sampai kini belum kutahu namanya
Mungkin kita pernah bertemu, atau bahkan saling mengenal
Semoga kau yang ku kenal, masih seperti dulu yang memesona
Aku yakin kau-lah yang telah IA takdirkan,
walaupun sebelumnya bukanlah engkau yang ku harapkan..
Begitupun pula dengan dirimu,
Mungkin aku bukanlah seorang lelaki yang kau harapkan dahulu
Namun ku harap, kita dapat belajar mengarungi hidup dengan sekeping cinta yang bersatu..

Cinta...
Berjuanglah untuk menemukan jalan takdir yang mempertemukan kita..
Dengan selalu berjalan pada ketaatan menjalani perintah-Nya
Aku harap kau tak tersesat, begitu pula denganku
Karna sekali saja kita salah arah,
mungkin jalan itu yang akan menjauhkan pertemuan kita...

Aku hanya berharap,
engkau adalah wanita yang belum pernah tersentuh,
walaupun hanya sebatas seujung kuku..
Karna yang kuharapkan bukan kecantikanmu, melainkan kesucianmu..

Wahai wanita, yang kelak menjadi calon ibu bagi anak-anakku..
Belajarlah semenjak dini akan arti sebuah rumah tangga.
Karna engkau-lah yang kelak akan 'bekerja' di dalamnya.
Biarlah aku yang mencari segenggam emas di luar sana.
Tugasmu, hanyalah mengurus anak-anak kita.

Wahai wanita, yang telah kusumpah atas nama-Nya.
Tahukah kau mengapa aku memilih untuk menikah?

Menikah adalah caraku untuk menggenapkan agama.
Mungkin begitu juga denganmu.
Maka, dalam memilihmu pun, yang ku cari darimu adalah agamamu.
Karna ku takut, jika yang kucari hanyalah kecantikanmu,
Saat kau menua, kau tak lagi kucinta.
Jika yang kucari hanyalah kekayaanmu,
Saat kau jatuh miskin, kau tak lagi kucinta.

Maka, yang kucari darimu adalah agamamu.
Jika kau tak lagi memilikinya, atau terlepas darinya,
Maka aku layak meninggalkanmu dengan alasan yang syar'i.

Maka, yang kuharapkan darimu adalah pengetahuanmu akan ilmu agama yang baik.
Karna di tanganmu-lah anak-anak kita kelak menjadi terdidik.

Untukmu yang wajahnya telah kugambar dengan segenap jiwa..
Semoga Arasy meneduhkan saat kita bersama
Di dunia, maupun dalam perjalanan kita menuju syurga-Nya..



Mungkin nanti aku tak butuh matahari,
Karna senyum hangatmu telah cukup menyapaku di pagi hari..
Mungkin nanti pula aku tak butuh rembulan malam,
Karna kesetiaanmu telah menemani saat gelap menghantui

Cinta, teruslah berpijar laksana surya
Agar ku mudah menemukanmu,
Sejauh apapun bumi terbentang....

Aku sangat berharap 
kaulah sebagian kenyataan 
mimpi masa laluku..

`Ku tulis ini saat usia beranjak dewasa`
Umur 22 tahun, umur yang seharusnya menuntut kemapanan.
Usia yang seharusnya menuntut segala sikap penuh kedewasaan.
24 Juli 2011,
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Afief Alkhawarizm 2010 -2011 | Design by Afief Alkhawarizm | Published by Khawarizm's.net | Powered by AK-Team.