Post Update :

Yang Dinanti, Yang Kucari.....

Minggu, 14 November 2010

Jatinangor, sebuah kota yang tak pernah kuimpikan. Tak pernah terbayangkan untuk merajut kehidupan di kota kecil ini. Memulai amanah dengan status mahasiswa, dan kemudian lagi-lagi tak bisa melepas diri dari kehidupan organisasi. Dulu, sewaktu lulus SMA, aku pernah menekadkan diri untuk hidup murni sebagai mahasiswa, tanpa embel-embel kesibukan organisasi. Sempat pula berjanji kepada kedua orangtua, tak akan lagi menginjakkan kaki dalam amanah yang menyibukkan ini. Karna sewaktu SMA dulu, totalitas pada organisasi membuatku banyak teralihkan dalam amanah akademik. Dan kini, malah terlalu dalam masuk kedalamnya. Lagi-lagi tidak dapat melepas diri...

Jatinangor, kota yang penuh debu. Hiruk pikuk kendaraan semakin terdengar kencang. Kota yang dipaksa padat karna banyaknya pendatang. Dan terlihat seperti kota mati ketika bulan-bulan liburan tiba. Setelah kurang lebih 3 tahun disini, cukup banyak kenangan yang membekas, walaupun tidak semuanya menyenangkan. Bahkan, lebih banyak catatan penderitaan dibanding kesenangan. Duhh, rasanya tidak mudah mencari kebahagiaan. Tak mudah dapatkan senyuman, apalagi dalam kesendirian.

Tidak semua orang mengetahui secara pasti sejarah privasi orang lain, masalah demi masalah yang dihadapinya, ataupun ujian-ujian yang menimpa teman dekatnya. Dan mungkin, setiap orang merasa jalan hidupnya adalah jalan cerita yang paling istimewa, karna memang kita sendiri yang menjadi pemerannya. Pun dengan saya, setelah sekian lama mengundang nasib di kota ini, tak ubahnya sebagai aktor kehidupan yang sedang melewati masa aktingnya. Terus berperan, sampai kematian menjemput.

Terkadang saya ingin bercerita tentang diri sendiri. Namun bingung kepada siapa selayaknya kotak pandora ini harus saya buka. Rasa-rasanya belum ada orang yang pantas membaca segala sejarah masa lalu saya. Baik itu baik, ataupun buruknya. Mungkin belum menemukan orang yang memang pantas untuk dijadikan sebagai tempat berbagi pengalaman, ataupun kegelisahan. Akhirnya kembali menyepi, lagi-lagi seorang diri.....


Setiap orang memiliki masa kelamnya masing-masing. Adakalanya kegelapan menyelimuti, atau bahkan masa lalu yang membisu senantiasa membuat kita merasa dungu. Entah karena kebodohan, atau karna takdir yang memaksa kita membuat sejarah itu. Entahlah, skenario-Nya sungguh tak kumengerti. Masa depan yang yang belum nyata tergambar, walaupun aku berusaha tuk melengkapi puzzle misteri nasib ini.

Kian dewasa, mungkin seringkali kita menemukan seperti apa dan siapa diri ini. Namun tetap saja, jalan kebuntuan selalu memaksa diri membuka jalan baru yang tak kumengerti. Akan seperti apa pencarian ini berujung. Masa depan, jodoh, bahkan takdir dunia belum tergambar jelas dalam realita.

Aku ingin selalu berdo'a agar mendapatkan yang terbaik. Namun lagi-lagi, adakalanya Allah menangguhkan kebaikan utuk kita di dunia, dan sedikit memberikan cobaan dan ujian agar kita bertambah dewasa, bertambah keimanannya. Atau adakalanya ia menggantikan hal yang kita anggap baik dengan sesuatu yang lebih baik di mata-Nya. Biarlah segala keresahan, gundah gulana, ataupun permasalahan membanjir, agar airmata ini berguna untuk menangisi kekurangan diri ini, agar senantiasa hati selalu introspeksi, agar jiwa-jiwa lemah ini tak mati.. Biarlah-biarlah skenario-Nya yang menjawab semua pertanyaan ini :

Seperti apakah aku nanti?
Bagaimanakah ku akan mati??
Lalu mampukah kumenjemput bidadari di Syurga-Nya nanti
Bertemu dengan-Nya, bercengkrama dengan-Nya?

Ingin kusimpan dalam-dalam pertanyaan ini. Dan selalu selalu berusaha untuk memastikan jawaban dengan amal-amal nyata. Dengan do'a walau seringkali tak khusyuk, dalam sujud yang tertunduk. Yang kunanti, yang kucari...

Harus kemanakah ia kucari,, Yaa Rabbi??....



Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Afief Alkhawarizm 2010 -2011 | Design by Afief Alkhawarizm | Published by Khawarizm's.net | Powered by AK-Team.