Jika sedang jatuh cinta, tidak semua hati setiap orang berbunga-bunga. Adapula yang bertahan menahan sakitnya. Ada pula yang memendam kecewa. Semua rasa seakan berkecamuk di dada, menahan segala rindu yang tak tersampaikan. Menahan gejolak rasa yang tak terbendung.
Jika sedang jatuh cinta, tidak semua hari penuh bahagia. Adakalanya derita menghias di taman-taman jiwa. Karna sebuah pengorbanan, juga karna perjuangan tak kunjung usai. Ya, cinta selalu menuntut pengorbanan. Namun yang lebih sering terkorbankan adalah perasaan.
Hal yang paling menyakitkan bagi seseorang yang sedang jatuh cinta, adalah ketika mengetahui bahwa orang yang dicintainya, tidak mencintainya. Hingga begitu banyak orang yang memendam begitu lama perasaannya, karna alasan tidak ingin hatinya ‘tersakiti’ karna sebuah kenyataan.
Orang yang jatuh cinta terlihat rumit.
Terkadang seseorang memutuskan untuk pergi, sekedar untuk mengetahui seberapa penting dirinya bagi orang yang dicintainya.
Ia pergi membawa segala harap, bahwa suatu saat orang yang ditinggalkan mencarinya. Seakan ia telah menjadi batu permata yang begitu berharga.Namun disisi lain, bagi seseorang yang telah ditinggalkan, ia-lah yang merasa begitu tak berharga ketika ditinggalkan. Hingga berusaha untuk melupakan.
Kadang ego mengusai hati seseorang yang penuh cinta. Hingga ketulusan tertutupi oleh bayang-bayang pengharapan yang berlebih. Benarkah cinta memiliki batas yang tak tertembus?
Pada kenyataannya, kita-lah sendiri yang membuat cinta terlihat rumit. Karna perasaan, harapan, dan ketak-jujuran kita melihat seisi hati.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar