Kekuatan dalam Keterbatasan

Allah telah mentakdirkan kita hidup dengan segala bekal potensi yang dapat kita optimalkan dalam hidup. Namun terkadang, dalam pelayaran ini, besarnya ombak yang menghadang tidak menjadikan kita banyak belajar untuk mengembangkan potensi yang ada. Kita bahkan hanya sering mengeluh dengan segala keterbatasan yang Allah berikan. Kita terlalu sulit untuk melihat hal yang positif dibanding dengan hal negatif. Kita sama-sama meyakini, manusia diciptakan dengan kesempurnaan, Fii ahsani taqwiim (dengan sebaik-baiknya bentuk). Namun tak jarang mencela dan merasa minder dengan kekurangan yang ada.

Tidakkah kita terketuk ketika melihat cerita seorang pria bernama Nick, yang hidup dengan segala keterbatasan fisik yang dimilikinya.Keterbatasan untuk memiliki prnagkat fisik yang normal dan lengkap. Ia tidak memiliki kedua kaki, namun tetap bisa berjalan. Karena yang membuatnya mampu berjalan adalah sebuah ketegaran. Ia tak memiliki kedua tangan, namun tetap bisa bekerja layaknya orang normal. Karna yang membuatnya mampu bekerja bukanlah kedua belah tangan, namun kekuatan hati-nya untuk bisa berbuat untuk kebajikan.

Dalam pertanyaan yang sederhana, ia berkata : Jika kita terjatuh, apa yang akan kita lakukan??... Jawabannya : kita PASTI BANGKIT untuk berdiri!, dan saya yakin kita akan menjawab dengan nada yang sama. Namun ia kembali bertanya : Lalu bagaimana dengan saya??? Saya tak memiliki kaki sebagai pijakan, bahkan tak memiliki kedua belah tangan untuk dijadikan pegangan, Lalu bagaimana saya bisa berdiri???? Ketika ditanya demikian, Saya yakin Kita pun akan terdiam. Dengan segala keterbatasan yang Ia miliki, kita sama2 tahu bahwa berdiri untuk bangkit adalah hal yang sangat mustahil untuk dilakukan. Tapi dengan ketegaran dan kekuatan hati yang membaja ia berkata : Untuk berdiri saya harus jatuh, dan terjatuh lagi. Banyak waktu yang harus saya habiskan untuk berdiri, tapi itulah perjuangan dalam hidup, yang mampu menjadikan saya mampu berdiri tegar dan bangkit!! Subhanaallah!!

Sebaiknya kita segera sadar dan bangkit. Sebelum Allah mencabut anugerahnya pada kita, mari kita sama2 menggunakannya untuk kebaikan !!! Disaaat banyak orang dengan segala keterbatasan, berjuang untuk menggapai mimpi dan cita2 mereka, sedang apakah kita? Hanya sebatas mengeluh kah??? Bukankah kita telah dilebihkan dibanding seorang yang telah diuji dengan segala macam ujian dan keterbatasan???... Rasanya rasa syukur ini masih jauh dari kita!!! Rasa syukur yang terealisasi bukan hanya sebatas dalam ucapan belaka, tapi diwujudkan dalam tindakan nyata untuk melakukan kebaikan dengan segala potensi yang ada. Itulah syukur. Betapa lalainya kita untuk menjaga dan mengembangkan potensi yang ada pada diri kita. Kita terlalu sibuk dengan memikirkan kekurangan yang tidak perlu. Dan Tak pantas untuk di sesalkan...

“Kekurangan bukan diakibatkan karena keterbatasan anugerah yang Allah berikan, namun kekurangan merupakan Ketidakberdayaan kita dalam mengoptimalkan potensi yang telah dianugrahkan.”(AK)

Salam Hangat,
Afief Alkhawarizm