Menjadi sebatang lilin memang bukan pilihan yang mudah. Membakar dirinya, demi menerangi kegelapan disekelilingnya, dan cukup sekejap. Sebentar, karna kemampuan lilin untuk menahan bara-nya api cukup terbatas, semakin lAma, semakin terkikis. Menjadi sebatas lilin memang pilihan yang rumit, bagaimana tidak, ketika kita harus memprioritaskan kepentingan umat dibanding kebutuhan diri sendiri, cukup mengabaikan hak yang seharusnya dapat kita nikmati dengan santai, hak untuk sedikit bernaFas lega karna tidak menanggung beban moral demI kebaikan sekeliling kita. Namun begitulah kita, berdiri tegar seperti lilin, yang suatu saat akan tiba masanya untuk habis termakan bara api, dan kemudian mati.
Sebenarnya hanya pilihan saja, bagaimana kita akan mati di kemudian hari, berartikah? atau sekedar mEnjadi sampah dunia? dengan ada dan tidaknya kita tak memberi kontribusi apa2.
Cahaya lilin memang tak cukup membuat dunia ini benderang, atau membuat sebuah perubahan yg cukup signiFikan, namun sadarilah, bahwa cahaya lilin yang kita punya dapat menjadi sumber cahaya baru untuk lilin-lilin selanjutnya, sehingga ketika kita sudah renta, akan ada cahaya lilin baru yang siap menerangi untuk perubahan dunia selanjutnya..............
(Afief Alkhawarizm)

Selamat Datang di Afief's Blog
Mari Berbagi Motivasi dan InspirasiMore

Merajut Mimpi
Buku Motivasi dengan Nuansa ReligiMore

Segera Terbit
Dapatkan Bukunya..More

My Experiment
Cymatics : Studi Gelombang SuaraMore
Posting Populer
Motivasi

18.20
Untuk para aktifis : Menjadi sebatang Lilin memang pilihan yang rumit....
Selasa, 02 Februari 2010
18.19
Mengapa Harus Ada Ujian????
Selasa, 02 Februari 2010
Ada sebuah pesan dari seorang sahabat yang tidak saya kenal. Tapi Subhanallah, pesan yg sangat menggetarkan hati, sehingga kita tertuntut untuk selalu bersyukur ketika kenikmatan telah terenggut, ketika musibah menjadi gelombang tanpa henti yg menerpa, Begini pesannya :
Kadang kita bertanya dlm hati & menyalahkan Allah, "apa yg telah saya lakukan sampai saya harus mengalami ini semua ?" atau "kenapa Allah membiarkan ini semua terjadi pada saya ?"
Here is a wonderful explanation...
Seorang anak memberitahu ibunya kalau segala sesuatu tidak berjalan seperti yang dia harapkan. Dia mendapatkan nilai jelek dalam raport, putus dengan pacarnya, dan sahabat terbaiknya pindah ke luar kota.
Saat itu ibunya sedang membuat kue, dan menawarkan apakah anaknya mau mencicipinya, dengan senang hati dia berkata,
"Tentu saja, I love your cake."
"Nih, cicipi mentega ini," kata Ibunya menawarkan.
"Yaiks," ujar anaknya.
"Bagaimana dgn telur mentah ?"
"You're kidding me, Mom."
"Mau coba tepung terigu atau baking soda ?"
"Mom, semua itu menjijikkan."
Lalu Ibunya menjawab,
"Ya, semua itu memang kelihatannya tidak enak jika dilihat satu per satu. Tapi jika dicampur jadi satu melalui satu proses yang benar, akan menjadi kue yang enak."
Allah "bekerja" dengan cara yang sama. Seringkali kita bertanya kenapa DIA membiarkan kita melalui masa-masa yang sulit dan tidak menyenangkan. tapi Allah tahu jika Dia membiarkan semuanya terjadi satu per satu sesuai dgn rancanganNya, segala sesuatunya akan menjadi sempurna tepat pada waktunya.
Kita hanya perlu percaya proses ini diperlukan untuk menyempurnakan hidup kita. Allah teramat sangat mencintai kita. Dia mengirimkan bunga setiap musim semi, sinar matahari setiap pagi. Setiap saat kita ingin bicara, Dia akan mendengarkan. Dia ada setiap saat kita membutuhkanNya, Dia ada di setiap tempat.
Subhanallah,, terkadang kata syukur masih terlalu kaku kita ucapkan.
Jangankan saat sedih dan menderita, saat bahagia saja kita lupa kpd Sang pemberi rizki
Tak mau tahu siapa sebenarnya yg membuat kita berlimpahan harta,
siapa sebenarnya yg membuat kita memiliki org2 yg sangat mencintai kita.
Kita berkali2 lupa, bahkan acuh..
Lalu bagaimana ketika kita mendapat musibah???
seakan-akan sindrom insomnia kita kepada Allah telah hilang dengan sendiri-nya.
Lucu bukan??
Tapi begitulah manusia, Lupa saat senang, tp ingat ketika sengsara.....
Sahabat, tidaklah salah ketika Allah terus menguji kita dengan berbagai gelombang ujian
karna IA tahu, bahwa dengan kesenangan dunia, hamba-Nya akan melupakannya.
Maka berhati-hatilah kita, ketika setiap detik adalah waktu yg kita lupakan untuk bersyukur.
Yakinlah,, kenikmatan yang Allah berikan lebih luas dari lautan samudera, tapi hanya sebatas cangkir yg kita pnya...Bersyukurlah............
Kadang kita bertanya dlm hati & menyalahkan Allah, "apa yg telah saya lakukan sampai saya harus mengalami ini semua ?" atau "kenapa Allah membiarkan ini semua terjadi pada saya ?"
Here is a wonderful explanation...
Seorang anak memberitahu ibunya kalau segala sesuatu tidak berjalan seperti yang dia harapkan. Dia mendapatkan nilai jelek dalam raport, putus dengan pacarnya, dan sahabat terbaiknya pindah ke luar kota.
Saat itu ibunya sedang membuat kue, dan menawarkan apakah anaknya mau mencicipinya, dengan senang hati dia berkata,
"Tentu saja, I love your cake."
"Nih, cicipi mentega ini," kata Ibunya menawarkan.
"Yaiks," ujar anaknya.
"Bagaimana dgn telur mentah ?"
"You're kidding me, Mom."
"Mau coba tepung terigu atau baking soda ?"
"Mom, semua itu menjijikkan."
Lalu Ibunya menjawab,
"Ya, semua itu memang kelihatannya tidak enak jika dilihat satu per satu. Tapi jika dicampur jadi satu melalui satu proses yang benar, akan menjadi kue yang enak."
Allah "bekerja" dengan cara yang sama. Seringkali kita bertanya kenapa DIA membiarkan kita melalui masa-masa yang sulit dan tidak menyenangkan. tapi Allah tahu jika Dia membiarkan semuanya terjadi satu per satu sesuai dgn rancanganNya, segala sesuatunya akan menjadi sempurna tepat pada waktunya.
Kita hanya perlu percaya proses ini diperlukan untuk menyempurnakan hidup kita. Allah teramat sangat mencintai kita. Dia mengirimkan bunga setiap musim semi, sinar matahari setiap pagi. Setiap saat kita ingin bicara, Dia akan mendengarkan. Dia ada setiap saat kita membutuhkanNya, Dia ada di setiap tempat.
Subhanallah,, terkadang kata syukur masih terlalu kaku kita ucapkan.
Jangankan saat sedih dan menderita, saat bahagia saja kita lupa kpd Sang pemberi rizki
Tak mau tahu siapa sebenarnya yg membuat kita berlimpahan harta,
siapa sebenarnya yg membuat kita memiliki org2 yg sangat mencintai kita.
Kita berkali2 lupa, bahkan acuh..
Lalu bagaimana ketika kita mendapat musibah???
seakan-akan sindrom insomnia kita kepada Allah telah hilang dengan sendiri-nya.
Lucu bukan??
Tapi begitulah manusia, Lupa saat senang, tp ingat ketika sengsara.....
Sahabat, tidaklah salah ketika Allah terus menguji kita dengan berbagai gelombang ujian
karna IA tahu, bahwa dengan kesenangan dunia, hamba-Nya akan melupakannya.
Maka berhati-hatilah kita, ketika setiap detik adalah waktu yg kita lupakan untuk bersyukur.
Yakinlah,, kenikmatan yang Allah berikan lebih luas dari lautan samudera, tapi hanya sebatas cangkir yg kita pnya...Bersyukurlah............
Langganan:
Postingan (Atom)
Karya

